REPUBLIKA.CO.ID, BATAM -- Otoritas Bandara Internasional Hang Nadim Batam Kepulauan Riau memindahkan terminal khusus haji dari gerbang 7-8 ke gerbang 1-2 untuk melayani 7.808 orang jamaah haji Embarkasi Batam pada musim haji 1435 Hijriah.
"Sekarang terminal haji menggunakan 'gate' 1-2, di atas," kata Direktur Pelayanan Terpadu Satu Pintu dan Humas Badan Pengusahaan Batam, Pengelola Bandara Hang Nadim, Dwi Djoko Wiwoho di Batam, Senin (25/8).
Jika sebelumnya, para haji melalui gerbang 7 dan 8 di lantai 1, maka kini gerbang itu digunakan khusus untuk maskapai penerbangan Lion Air dan pelayanan haji dipindahkan ke lantai 2. Meskipun harus naik ke lantai 2, namun, Djoko memastikan semua pelayanan haji akan diberikan maksimal. Fasilitasnya pun tidak ada yang berkurang.
Terpisah, Kepala Bidang Komersil Bandara Hang Nadim, Dendi Gustinandar, mengatakan pihaknya berupaya memendekkan waktu menunggu jamaah selama berada di Bandara Hang Nadim dengan memaksimalkan pelayanan petugas. "Secara fisik, kami tidak menambah fasilitas. Namun ada pelayanan yang tidak kelihatan yaitu mempersingkat waktu menunggu. Begitu sampai bandara kalau bisa tidak ke ruang tunggu, langsung ke pesawat," kata dia.
Pihak bandara juga sudah melakukan simulasi tata cara kedatangan jamaah, agar tidak menunggu terlalu lama di bandara.
"Kami akan melakukan akrobatik," kata dia.
Ia memastikan Bandara Hang Nadim juga siap melayani pesawat haji dari seluruh Indonesia yang mungkin transit untuk mengisi bahan bakar atau pun terpaksa singgah karena ada masalah.
"Bandara beroperasi 24 jam. Kapan pun kami siap menerima pesawat-pesawat yang reguler dan non-reguler," kata Dendi.
Penerbangan haji dari Embarkasi Haji Batam pertama dijadwalkan pada 1 September 2014 yang melayani ratusan jamaah dari Provinsi Kepulauan Riau.
Embarkasi Haji Batam melayani empat provinsi yaitu Kepri, Riau, Jambi dan Kalimantan Barat.