REPUBLIKA.CO.ID,
Menurut Kiai Ma’ruf, perintah haji merupakan perintah Allah SWT sejak zaman Nabi Ibrahim. “Allah memerintahkan Nabi Ibrahim untuk memanggil manusia untuk berhaji. Lalu Nabi Ibramim menjawab, mereka akan mendatangi Engkau dengan cara berjalan kaki, dan menaiki kendaraan,” jelas Kiai Ma’ruf.
Setiap tahun, berjuta orang berondong-bondong ke Makkah untuk berhaji. Kiai Amin menyatakan, jika ditambah dengan jumlah umat Islam yang datang untuk umrah di bulan lain, akan sulit untuk memastikan jumlah sebenarnya.
Lebih dari itu, beribadah haji merupakan aktvitas yang membahagiakan. Rasa bahagia yang dirasakan oleh umat Islam dalam menjalankan ibadah haji dikarenakan panggilan Tuhan kepada umat Islam di seluruh dunia. Menurut dia, kekuatan panggilan haji tersebut itu sangat besar.
Karena itu, jamaah haji menjawab panggilan Allah SWT dengan ucapannya, labbaik-labbaik Allahumma labbaik, saya penuhi panggilanmu Ya Allah.
Kiai Ma’ruf mengatakan, bagi dia pribadi, ibadah haji melahirkan candu. Dia menyatakan, sebanyak apapun seorang muslim melakukan ibadah haji, selalu ingin berangkat lagi.
Saat ditanya jumlah ibadah haji yang dia lakukan, dia mengaku lupa untuk menghitungnya. Namun dia mengaku terlanjur kecanduan akan Mekkah. “Selalu ingin kembali ke Mekkah lagi,” pungkas dia.