REPUBLIKA.CO.ID, MAKKAH -- Banyak penginapan jamaah haji Indonesia di Mekkah berjarak jauh dari Masjidil Haram, yakni 2 kilometer hingga 3,9 km, sehingga menyulitkan jamaah haji yang ingin melakukan ibadah ke Masjidil Haram apalagi bagi jamaah haji berusia lanjut.
Menjauhnya penginapan jamaah haji Indonesia tahun ini tidak terlepas dari sedang direnovasi atau diperluasnya Masjidil Haram sehingga banyak penginapan di sekitarnya dibongkar.
Untuk itu pemerintah pun menyiapkan bus guna mengantar pulang pergi jamaah dari penginapan sampai ke Masjidil Haram, yang dikenal dengan "Bus Shalawat". Sebenarnya, Bus Shalawat ini sudah ada sejak tahun-tahun sebelumnya, namun karena saat ini makin banyak penginapan yang jauh maka pengelolaannya makin rumit dan kompleks.
Selain itu ketentuan Pemerintah Arab Saudi juga menyebutkan bahwa jamaah haji yang menempati wilayah dengan jarak 2.000 meter atau lebih dari Masjidil Haram maka setiap Misi Haji wajib menyediakan layanan transportasi shalawat. Bagi pemerintah Indonesia penyediaan bus shalawat tidak hanya dibatasi pada jamaah yang tinggal lebih dari 2.000 meter namun juga yang kurang dari itu namun kondisi jalannya agak sulit ditempuh dengan jalan kaki.
Pada tahun ini paling tidak ada 91 perumahan dengan 121.487 jamaah yang akan mendapat layanan Bus Shalawat. Artinya, sebagian besar jamaah haji Indonesia akan mendapat layanan ini karena jumlah keseluruhan jamaah haji reguler adalah 155.200 orang.
Oleh sebab itu keberhasilan masalah transportasi ini menjadi sangat penting karena menjadi salah satu ukuran utama keberhasilan penyelenggaraan haji 2014 selain pemondokan dan katering.
Kepada Kantor Urusan Haji Indonesia Daerah Kerja Makkah Endang Jumali mengatakan pemerintah sudah menyediakan 150 bus dari dua perusahaan setempat yakni Rawaheel dan Saptco. Bus ini akan beroperasi selama 24 jam sehingga jamaah tidak perlu takut tidak ada angkutan jika ingin ke Masjidil Haram atau ingin kembali ke penginapan setiap saat, kecuali pada waktu-waktu tertentu dimana memang bus dilarang untuk lewat.
Mengenai awal operasi bus, Kasi Transportasi Daerah Kerja Makkah Suhendro Wagiona Irsyad, mengatakan mulai 9 September malam sekitar pukul 21.00 waktu setempat bertepatan dengan kedatangan jamaah haji ke Makkah dari Madinah. Seperti diketahui, gelombang pertama jamaah haji ditempatkan terlebih dahulu ke Madinah dan selanjutnya mulai berdatangan ke ke Makkah pada 9 September tengah malam. Sementara gelombang kedua jamaah haji akan tiba 15 September dan langsung menuju Makkah.
Menurut buku Penyediaan Transportasi Darat Jamaah Haji Indonesia di Arab Saudi, pada masa Armina atau Arafah Mina (tanggal 30 September-7 Oktober) atau selama delapan hari, bus ini berhenti beroperasi, karena peraturan pemerintah Arab Saudi dan bus dipersiapkan untuk Armina (Arafah Mina). Bus kembali beroperasi di masa kepulangan haji 08-27 Oktober.