REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Dinas Kesehatan Jakarta Timur mengimbau calon jamaah haji (calhaj) meningkatkan koordinasi dengan tim kesehatan untuk mencegah penularan virus ebola selama menjalankan ibadah haji di tanah suci Makkah.
"Sebisa mungkin jamaah harus berupaya untuk tidak bersentuhan dengan jamaah dari negara-negara tersebut," ujar Kabid Pelayanan Kesehatan Dinkes Jakarta Timur, Indra, Kamis (11/9).
Ia menjelaskan, Kementerian Kesehatan mengkhawatirkan penularan ebola ini karena penularan virus yang mematikan ini sangat mudah menyebar.
"Penularan virus ebola ini sangat mudah sekali, misalnya penularan melalui keringat tubuh, darah, cairan tubuh, maupun jaringan orang yang sedang terinfeksi virus tersebut, sehingga calhaj harus berupaya untuk tidak bersentuhan dengan calhaj terjangkit virus tersebut," ujarnya.
Ia mengatakan, untuk mencegah penularan virus itu, jamaah haji harus berupaya tidak bersentuhan fhisik dengan jamah haji dari Afrika Barat, Guinea dan jamaah yang berasal dari negara-negara terjangkit virus ebola tersebut.
"Diharapkan calhaj untuk tidak sungkan memeriksakan kesehatannya kepada dokter dan perawat yang mendampingi masing-masing kloter jamaah, apabila merasakan gejala ebola misalnya, panas tiba-tiba, sakit kepala, otot terasa sakit, bercak merah di badan dan pendarahan," katanya.