Oleh: Neni Ridarineni
REPUBLIKA.CO.ID, MAKKAH -- Kepala Seksi Pengendalian PIHK (Penyelenggara Ibadah Haji Khusus) PPIH (Panitia Penyelenggara Ibadah Haji) Daker Makkah sudah memberikan teguran secara lesan sehubungan dengan hilangnya kembali nenek Welli.
''Kami sudah menekankan kepada pihak penyelenggara Ibadah haji khusus Femmy Tour dan konsorsiumnya (red.Savana Salsabilla) agar betul-betul mengawasi secara ketat pergerakan ibu itu (red. Nenek Welli),''kata Kepala Seksi Pengendalian PIHK PPIH Daker Makkah Matyuri Casdui Salamun pada MCH, Rabu malam (17/9).
Menurut Matyuri, secara medis Nenek Welli tidak dianggap sakit. 'Kami sudah menyarankan apabila dokter tidak mampu mengatasi supaya nenek Welli dibawa ke BPHI (Balai Pengobatan Haji Indonesia),''tuturnya.
Sehubungan dengan hilangnya kembali nenek Welly, Matyuri mengaku sudah menyampaikan kepada para petugas PPIH di Arab Saudi melalui radio bravo agar seluruh petugas khususnya di sekitar masjidil haram bisa membantu menemukannya.
Dia berencana akan survei mengecek pelayanan PIHK apakah sesuai dengan perjanjian ini. Apabila tidak sesuai perjanjian, kata Matyuri menambahkan, pihaknya akan memberikan sanksi. Sanksi akan diberikan bila antara lain: dalam pelayanan akomodasi hotel tidak sesuai, katering tidak sesuai, transportasi tidak sesuai, tidak ada pembimbing ibadah dan pelayanan umum, tidak ada tim kesehatan minimal satu dokter bila jamaahnya minimal 90 jamaah.