REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Dalam rangka menetapkan hari raya Idul Adha, pemerintah dalam hal ini Kementerian Agama akan melakukan sidang itsbat pada Rabu (24/9) nanti. Mencontoh dari sidang itsbat Ramadhan dan Syawal, sidang itsbat untuk penetapan 1 Zulhijah akan dilakukan secara tertutup, dan akan didahului oleh acara sarasehan yang melibatkan seluruh organisasi masyarakat Islam.
Pembiayaannya pun diperkirakan akan lebih rendah dari pada ketika sidang penetapan awal Ramadhan, karena tidak akan diselenggarakan sarasehan. “Estimasinya, dana sidang isbat hanya mencapai Rp 140 juta,” kata Sekretaris Bimbingan Masyarakat Islam Kementerian Agama, Muhammadiyah Amin.
Dijelaskannya, sidang isbat yang dilakukan secara tertutup akan membuat suasana menjadi lebih sejuk tanpa mengurangi esensi dari sidang, yakni menetapkan satu Syawal serta mengumumkannya kepada masyarakat.
Menurutnya, tidak semua orang siap mendengarkan pendapat secara bebas dalam mengikuti proses sidang nantinya. Maka dari itulah, pelaksanaannya dilakukan tertutup tanpa mengabaikan kewajiban pemerintah untuk memberi kepastian kepada masyarakat soal ketentuan satu Zulhijah.
Namun, ditanya soal berapa hewan dan jenis apa yang akan dikurbankan dari Kemenag, Amin belum dapat menyebutkannya. Yang jelas, dalam mempersiapkan Idul Adha, lanjut Amin, pemerintah akan bekerja sama dengan Masjid Istiklal terkait pemotongan hewan kurban seperti tahun-tahun sebelumnya.
Bedanya, Kemenag pada tahun ini tidak akan membagikan daging hewan kurban secara langsung, melainkan akan dititipkan kepada panti asuhan secara terorganisir. Tujuannya, agar menjaga ketertiban dalam pembagian hewan kurban.
“Jangan lagi terjadi saling rebutan pembagian hewan kurban sampai makan korban jiwa seperti sebelumnya,” kata dia.