REPUBLIKA.CO.ID, MAKKAH - Tahun depan, dengan adanya Sistem E-Hajj maka sistem penyelenggaraan haji akan terjadi perubahan dan ini diberlakukan semua negara.
"Karena itu Indonesia mau tidak mau Indonesia harus mengikutinya," kata Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin dalam acara bincang-bincang dengan MCH Makkah dan Madinah di Zam-zam Tower usai sholat subuh, Senin (29/9).
E-Hajj adalah bagaimana sistem penyelenggaraan haji berbasis elektronik yang diterapkan secara seragam, serentak seperti nama paspor, di mana jamaah haji tinggal, transportasi pakai apa, pemondokan di mana, catering pakai apa, jaminan kesehatan bagaimana dan sebagainya.
Adanya perubahan dalam penyelenggaraan haji di Indonesia Lukman memberi contoh: dalam hal katering di Makkah yang selama ini jamaah haji diberi living cost sehingga jamaah haji beli sendiri untuk makannya selama di Makkah. ''Ke depan tidak bisa seperti itu, makannya jamaah haji di Makkah harus dijamin kateringnya siapa,''ungkap dia.