Rabu 01 Oct 2014 05:00 WIB

Beda Dengan NU dan Muhammadiyah, Jamaah Ini Idul Adha Pada Senin

Jamaah Tarekat Syattariyah di Sumatera Barat.
Foto: Antara
Jamaah Tarekat Syattariyah di Sumatera Barat.

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG-- Jamaah Tarekat Syattariyah di Ulakan, Kabupaten Padangpariaman, Sumatera Barat (Sumbar) merayakan Idul Adha 1435 Hijriyah pada Senin (6/9), atau berbeda sehari setelah waktu yang ditetapkan pemerintah.

"Penentuan 10 Dzulhijjah sudah bisa dilakukan berdasarkan penentuan 1 Ramadhan dan 1 Syawal 1435 Hijriyah," kata Ketua Majelis Zikir Istiqamah Syattariyah (Mazis) Padangpariaman, Syafri Tuanku Imam Sutan Sari Alam, saat dihubungi dari Padang, Selasa.

Ia menjelaskan menurut bilangan Syattariyah yang menjadi panutan masyarakat daerah itu selama ini, tanggal 10 Zulhijah jatuh pada hari Senin. Dalam penentuan Idul Adha, katanya, juga tidak diperlukan ritual melihat bulan seperti untuk memastikan awal masuk puasa Ramadhan dan lebaran Idul Fitri.

Ia menyebutkan Shalat Idul Adha Jamaah Syattariyah dipusatkan di kawasan makam dan Masjid Syekh Burhanuddin di Kecamatan Ulakan Tapakis, Padangpariaman. Pihaknya telah mengeluarkan pengumuman, terutama di kalangan masyarakat perkampungan melalui masjid dan surau, bahwa Shalat Idul Adha jatuh pada Senin.

Sedangkan untuk penyembelihan hewan kurban akan dilakukan setelah Shalat Idul Adha sekitar pukul 09.00 WIB di Surau-Surau dan Masjid yang tersebar di kabupaten itu. Pada kesempatan terpisah, seorang khatib, Bustanul Arifin Khatib Bandaro menjelaskan selain di kawasan makam dan Masjid Syekh Burhanuddin, Shalat idul Adha di kampung-kampung di Padangpariaman juga digelar di surau-surau suku/kaum adat.

"Shalat Id memang selalu digelar di Surau-Surau suku, bukan Masjid, karena di Suraulah terjalin silaturahmi antar suku," terangnya.

Setelah Shalat Id, katanya, akan dilanjutkan dengan khutbah berbahasa Arab. Sesuai tradisi, katanya, setelah khutbah, jamaah akan berebutan bersalaman dengan khatib/imam yang dipercayai secara turun-temurun, bahwa siapa paling pertama bisa dihapuskan dosa-dosanya.

Jamaah Syattariyah juga tersebar di sejumlah daerah di Sumbar, seperti di Kabupaten Pesisir Selatan, Sijunjung, Batu Sangkar, Solok dan Padang. Di Kabupaten Padangpariaman, jemaah tersebar di antaranya di Kecamatan Sungai Sariak, Patamuan dan berpusat di Ulakan Tapakis.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement