Rabu 01 Oct 2014 14:45 WIB

Tiga Pedoman Kerja Tim Kesehatan Arafah

Ribuan jamaah haji berdoa di bukit Jabal Rahmah, saat melaksanakan ibadah wukuf di Arafah, Senin (14/10).  (AP/Amr Nabil)
Ribuan jamaah haji berdoa di bukit Jabal Rahmah, saat melaksanakan ibadah wukuf di Arafah, Senin (14/10). (AP/Amr Nabil)

Oleh: Zaky Al Hamzah, Makkah, Arab Saudi

REPUBLIKA.CO.ID,  MAKKAH -- Lucky yang juga Kasi Kesehatan Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Daker Jeddah ini memaparkan dengan keterbatasan tim kesehatan yang terbagi tiga region tersebut, pihaknya akan mengandalkan respon time (kecepatan respon) serta optimalisasi dari dokter-dokter di TKHI Kloter.

"TKHI Kloter diupayakan menangani kasus jamaah sakit di tenda kloter masing-masing. Jika penanganan jamaah sakit semakin serius, dapat berkonsultasi dengan tim-tim tersebut di atas," saran dr Lucky yang sudah 10 tahun ditugaskan menjadi dokter selama pelaksanaan haji, baik sebagai dokter kloter maupun Tim Kesehatan di PPIH.  

Agar program respon time dan optimalisasi dokter TKHI Kloter dalam penanganan jamaah sakit berlangsung lancar, pihaknya menggunakan mekanisme mengandalkan mekanisme Jejaring Medis Arofah Terpadu (Jemarat). Mekanisme Jemarat ini memiliki pedoman kerja.

Pertama, Tim Kesehatan Arofah memberikan imbauan kepada jamaah haji usia lanjut, risiko tinggi (risti) dan memiliki penyakit kronis seperti kencing manis, darah tinggi, asma dan sejenisnya agar melaksanakan kegiatan ibadah di pemondokan (hotel) masing-masing pada H-2 hari Tarwiyah (8 Dzulhijjah) yakni 30 September dan 1 Oktober 2014.

Kemudian, kedua, kepada TKHI Kloter hendaknya melakukan visitasi jemaah minimal dua kali per hari menjelang pelaksanaan Armina (Arafah, Muzdalifah dan Mina). TKHI Kloter juga disarankan agar selalu mengingatkan dan mengontrol jamaah haji yang sakit untuk memimun obat. "Untuk jamaah dengan hemodialise rutin supaya daftar untuk disafariwukufkan," katanya.

Ketiga, dokter-dokter di TKHI Kloter dianjurkan membawa obat-obatan //emergency seperti cairan infus, infuse set atau surflow dan sejenisnya untuk jamaah kloter yang sakit atau membutuhkan selama di Armina. "Kemudian, selama di Armina, hendaknya dokter-dokter TKHI Kloter tetap memantau dan visitasi jamaah secara rutin setiap hari," tutur Lucky.

Pedoman keempat atau terakhir, papar dia, saat menangani kasus emergensi, dokter TKHI Kloter dapat menghubungi Tim Kesehatan Arofah. Tim Kesehatan Arofah terbagi tiga, yakni Tim Medis 1 atau BPHI dengan pimpinan dr Diany di nomor HP 0557260106, Tim Medis II dipimpn dr Rahmat di nomor HP 0503052157 dan Tim Media III yang dipimpin dr Agus Hidayat dan bisa dihubungi di nomor HP 0557265036. n zaky al hamzah

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement