REPUBLIKA.CO.ID, PARIS -- Ribuan Muslim Prancis menunaikan ibadah haji tahun ini. Keberangkatan para tamu Allah ini dibarengi dengan dikeluarkannya travel warning pemerintah Prancis.
Kantor berita Reuters, Kamis (2/10) melaporkan setiap tahunnya 35.000 Muslim Prancis melaksanaan haji. Sebelum keberangkatan, sudah menjadi tradisi di komunitas Muslim Prancis, setiap ulama memberikan nasihat soal haji kepada para tamu Allah tersebut.
"Kami mempersiapkan jamaah tidak hanya aspek spiritual tetapi juga psikologis," kata Mustapha Dali, Imam Masjid Cannes, Prancis.
Dali menambahkan setiap rombongan jamaah calon Haji Prancis akan didampingi pemandu yang memiliki pengalaman dan pengetahuan soal ibadah haji. Sebelum itu, jamaah calon haji diharuskan mengikuti kelas khusus. "Isi kelas itu termasuk bagaimana situasi terkini kota suci. Seperti pengamanan virus ebola dan lainnya yang dilakukan pemerintah Saudi," ucap dia.
Peringatan perjalanan yang dikeluarkan pemerintah Prancis harus diakui memiliki dampak kepada Muslim Prancis. Kendati demikian, antusiasme Muslim Prancis untuk melaksanakan haji sangat tinggi.
Dali mengatakan faktor peringatan yang dikeluarkan pemerintah Prancis hanya berpengaruh sedikit. Namun, umat Islam lebih melihat kondisi ekonomi Prancis menjadi pertimbangan utama untuk berhaji.
"Bagi Muslim Prancis berangkat haji membutuhkan dana yang tidak sedikit," kata dia.
Ikuti Whatsapp Channel Republika