Sabtu 04 Oct 2014 19:56 WIB

Pelajaran Berharga dari Para Jamaah Uzur (2-habis)

Salah seorang jamaah haji lansia.
Foto: Republika/Rakhmawaty La'lang/ca
Salah seorang jamaah haji lansia.

REPUBLIKA.CO.ID, Oleh; Neni Ridarineni

Dengan berbekal ilmu agama dia bersama empat mahasiswa lainnya (tiga dari Mesir dan seorang dari Sudan) menjadi petugas Piju (petugas ibadah jamaah uzur).

Mereka bertugas mengurus ibadah sehari-hari para pasien di BPHI termasuk shalat lima waktu dan mencari atau mencek siapa saja pasien yang belum melaksanakan umrah wajib.

Naser, mahasiswa Indonesia di Sudan yang juga ditugaskan sebagai Piju mempunyai oengalaman yang berbeda dengan Neneng. Kebetulan dia bertugas menangani jamaah haji lansia (lanjut usia) yang Demensia (kepikunan).

‘’Saya punya pengalaman baru, ternyata orangtua yang sudah lanjut usia itu punya dunia yang berbeda. Sifatnya kembali ke anak-anak lagi. Saya agak kaget ketika pertama kali bertemu dengan Pak Munir, Jamaah haji lansia yang menderita Demensia,’’ungkap dia.

Di samping pasien demensia, Naser juga menangani jamaah haji yang lebih muda yang mengalami gangguan jiwa.'Kalau masih muda biasanya histeria. Mungkin saat dia datang ke Arab Saudi belum siap mentalnya, menghadapi cuaca yang berbeda dengan di Indonesia, budaya dan lingkungannya pun berbeda,''ujarnya.i

Perilaku Pasien yang lebih muda ada yang diam saja, matanya dalam keadaan kosong dan ada juga yang berteriak-teriak dan cenderung berontak, Sehingga di BPHI ada ruang khusus untuk pasien yang mengalami demensia maupun gangguan jiwa,  

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement