Oleh: Zaky Al Hamzah/Neni Ridarineni
MINA – Jutaan jamaah haji dari seluruh dunia menjalani mabit (bermalam) di Mina. Mereka duduk dan tidur-tiduran di sekitar area Mina, di dekat lokasi lempar jumrah (Jamarat) atau di bawah bangunan Jamarat lantai dua dan tiga.
Namun, membludaknya jamaah tersebut tidak diimbangi dengan fasilitas MCK (mandi, cuci, kakus) dan toko-toko penjual makanan di sekitar Mina. Pantauan Republika, sejumlah toko yang tersedia di antaranya Al Baik, Al Thamarat, Al Afrah Bakeries and Restaurans, dan Baskin Robbins.
Al Baik menyediakan ayam goreng khas McDonald, Al Thamarat menawarkan donat dari House of Donuts, teh hangat manis, dan pizza. Deretan toko-toko makanan ini berada di sisi timur area bangunan Jamarat atau berdekatan dengan pertigaan jalur yang mengarah ke Terowongan Muasim.
Jamaah haji mengantre panjang di semua toko-toko tersebut. Antrean terpanjang di makanan cepat saji Al Baik, yang mencapai hampir 50 meter.
Toko Afrah Bakeries and Restaurans menyediakan makanan khas Timur Tengah meski tidak ada lokasi berupa restoran pada umumnya seperti di Indonesia. Hanya berupa toko makanan yang diberi tujuh-delapan jalur untuk antre membeli makanan.
House of Donut menawarkan pizza seharga 13 riyal, donat (4 riyal), teh (3 riyal), teh dengan susu (4 riyal), kopi (4 riyal), kopi dengan susu (5 riyal), Pepsi (2 riyal), air minuman kemasan (1 riyal).
Tim Media Center Haji (MCH) sempat membeli 12 potong donat dan 10 botol air minuman setelah mengantre sekitar 30 menit. Pada pukul 16.30 waktu Arab Saudi (WAS) atau menjelang Maghrib, toko ini sudah tidak menjual Pizza karena stok sudah habis.
Sedangkan Baskin Robbins menyediakan es krim dengan harga 10 riyal untuk cup dan 60 riyal untuk ukuran baskom mini. Deretan toko makanan di sisi timur Jamarat juga terlihat di belakang maktab khusus, yang mayoritas berisi orang asli Arab Saudi.
Pedagang makanan kaki lima terlihat di depan dan di dalam terowongan King Fahd yang mengarah ke Mina. Pedagang buah ini menyediakan apel, pisang, dan jeruk. Harga satu kilogram pisang adalah 10 riyal dan hanya enam buah. "Lumayan, buat mengganjal perut," ujar Lukmanul Hakim Yakub, petugas Panitia Penyelenggara Haji Indonesia (PPIH) Daker Madinah yang membeli pisang dengan Republika.
Selain toko makanan, jumlah toilet di area Jamarat juga terbatas. Hanya empat unit, masing-masing dua unit di sisi timur dan barat area Jamarat. Satu kompleks toilet terdiri sekitar 10 kamar mandi, disampingnya lima kran untuk wudhu.
Di setiap pintu kamar mandi mengantre 20-30 jamaah haji. Sayangnya, toilet-toilet ini hanya tersedia di area bawah gedung Jamarat. Itu pun tidak ada plang petunjuk bertuliskan 'Toilet' atau 'Hamam' bagi jamaah haji.