Senin 13 Oct 2014 13:46 WIB

Pemulangan Jamaah Haji Bakal Telat di 10 Hari Pertama, Ini Alasannya

Jamaah haji Indonesia.
Foto: Republika/Raisan Al Farisi/ca
Jamaah haji Indonesia.

Oleh: Zaky Al Hamzah, Jeddah, Arab Saudi

REPUBLIKA.CO.ID, JEDDAH -- Kabar ini perlu diperhatikan ratusan jamaah haji Indonesia gelombang pertama yang mendapat jadwal kepulangan pada 10 hari pertama atau mulai Kamis (9/10) melalui Bandara Internasional King Abdul Aziz, Jeddah, Arab Saudi. Pasalnya, manajemen PT Garuda Indonesia Tbk (Persero) memastikan penundaan penerbangan delay untuk kepulangan jamaah haji ke Tanah Air masih akan terjadi dalam beberapa hari mendatang, bahkan hingga 19 Oktober 2014.

Alasannya, menurut Senior Manager Service Management Garuda Indonesia M Luthfi, selama 10 hari pertama jadwal penerbangan jamaah haji dari seluruh dunia di Bandara Internasional King Abdul Aziz, Jeddah, akan sangat padat. "Semua maskapai penerbangan di bandara ini dipastikan melayani kepulangan jamaah dari berbagai negara, termasuk kami (Garuda Indonesia)," ujar M Luthfi, kepada Media Center Haji (MCH) Jeddah, Sabtu (11/10) sore waktu arab saudi (WAS).

Menurutnya, padatnya jalur penerbangan kepulangan jamaah haji dari seluruh dunia di salah satu bandara terpadat di dunia itu terjadi selama 10 hari pertama kepulangan jamaah, atau hingga 19 Oktober. Ia memprediksi kondisi sudah normal kembali pemulangan atau pemberangkatan rombongan jamaah haji dijadwalkan pada 20 Oktober 2014.

"Sekarang ini sedang puncaknya (maskapai penerbangan memulangkan penumpangnya masing-masing, red). Semua negara ingin memulangkan jamaah, seperti dari Turki, Afrika, Bangladesh, India," jelasnya.

Ia melanjutkan, dibandingkan rombongan jamaah haji di kelompok penerbangan (kloter) pada 10 hari pertama, rombongan haji kloter tengah dan akhir akan menikmati proses penerbangan yang on time (tepat waktu). "Kalau berangkat haji, lebih baik kloter terakhir, pasti on time karena saat pulang di bandara ini, tinggal jamaah dari rombongan Indonesia," sarannya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement