Oleh: Zaky Al Hamzah, Jeddah, Arab Saudi
REPUBLIKA.CO.ID, JEDDAH -- Anda layak geleng-geleng membaca informasi ini. Jamaah haji Kloter 37 Embarkasi Solo (Jawa Tengah) saat ini dinilai memegang rekor terbanyak penyimpan air zam-zam di dalam koper mereka. Jumlah semua jamaah di kloter ini sebanyak 375 orang.
Namun sebanyak 133 orang jamaah di antaranya menyimpan air zam-zam di koper mereka hingga beratnya mencapai 1.500 kg atau 1,5 ton. Penimbangan koper jamaah haji gelombang kedua dari kloter ini dilakukan Rabu 22 Oktober 2014 di kargo Garuda Indonesia di Madinatul Hujjaj, Kota Jeddah, Arab Saudi.
"Ini rekor terbanyak (penyimpanan air zam-zam, red) dari satu kloter. Padahal, sejak di Makkah dan Madinah, larangan menyimpan air zam-zam di dala koper sudah disosialisasikan. Tapi tampaknya mereka pasrah, yang penting bawa dulu. Bahwa terkena sweeping, ya sudah," kata Kepala Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Daerah Kerja (Daker) Jeddah, Ahmad Abdullah Yunus ditemui Media Center Haji (MCH) Jeddah, Sabtu (25/10) petang waktu arab saudi (WAS).
Saat mendatangi kantor kargo Garuda di Mahdinatul Hujaj, Ahad (25/10) WAS, MCH masih melihat ratusan botol dan jerigen air zam-zam yang teronggok di samping gedung. Sebagian besar diselotip warna coklat. Menurut petugas dari Tim X-Ray Aviation Security Garuda Indonesia di Jeddah, Yudi Junaedi, mayoritas dari tumpukan botol dan jeriken air zam-zam itu merupakan milik jamaah haji asal Embarkasi Solo.
"Kalau sudah SOC (Solo), kita sudah siap-siap. Kalau pemeriksaan koper milik jamaah haji dari embarkasi bisa satu jam, tapi pemeriksaan koper jamaah haji dari Embarkasi Solo bisa sampai 2-3 jam," jelas Yudi, yang didampingi rekannya, Edy Suryono.
Dari data yang ditunjukkan Yudi dan Edy, selain Eloter 37 Embarkasi Solo, rekor kedua pembawa terbanyak air zam-zam juga berasal dari Embarkasi Solo, yakni Kloter 15. Jamaah haji asal kloter ini membawa air zam-zam seberat 1.130 kg, disusul kloter lain asal Embarkasi Solo sebanyak 1.128 kg.
Kemudian, data lain, jamaah haji Kloter 35 Embarkasi Solo tercatat membawa 639 kg, Kloter 36 Embakasi Solo sebanyak 825 kg, Kloter 9 Embarkasi Solo sebanyak 500 kg, Kloter 7 (Embarkasi Solo) sebanyak 53 jerigen, dan Kloter 40 (Embarkasi Solo) sebanyak 764 kg.
"Padahal tren jamaah yang membawa air zam-zam sempat menurun, tapi pas pemeriksaan jamaah haji gelombang kedua, mulai ditemukan lagi jamaah haji membawa banyak bawaan," tutur Edy.
Yudi kemudian menunjukkan data air zam-zam yang dibawa kloter asal Embarkasi Solo di penghujung terakhir gelombang pertama, di mana terlihat kloter 21 Embarkasi Solo hanya membawa zamzam sebanyak enam jerigen ukuran lima liter, kloter 22 (Embarkasi Solo) sebanyak lima jerigen, kloter 43 (Embarkasi Solo) hanya satu jerigen, bahkan Kloter 18 (Embarkasi Solo) sama sekali tidak kedapatan membawa air zam-zam. "Benar-benar bersih," kata dia.
Sementara, menilik bawaan air zam-zam jemaah asal embarkasi lain, cenderung sedikit. Misalnya Eloter 12 Embarkasi Padang dari hasil sweeping hanya ditemukan 16 kg air zam-zam, Kloter 10 Embarkasi Lombok ditemukan sebanyak empat jerigen ukuran lima liter, Kloter 7 Embarkasi Lombok hanya lima liter, dan Kloter 6 Embarkasi Padang sebanyak 100 kg.