Senin 27 Oct 2014 16:05 WIB

1.500 Kg Air Zam-zam Disimpan di Koper (3-habis)

Koper jamaah haji ditimbang sebelum dibawa ke bandara.
Foto: Republika/Harun Husein/ca
Koper jamaah haji ditimbang sebelum dibawa ke bandara.

REPUBLIKA.CO.ID, Oleh: Zaki Al Hamzah

Kemudian kloter 43 (Embarkasi Solo) hanya satu jerigen, bahkan Kloter 18 (Embarkasi Solo) sama sekali tidak kedapatan membawa air zam-zam. "Benar-benar bersih," kata dia.

Sementara, menilik bawaan air zam-zam jemaah asal embarkasi lain, cenderung sedikit. Misalnya Eloter 12 Embarkasi Padang dari hasil sweeping hanya ditemukan 16 kg air zam-zam, Kloter 10 Embarkasi Lombok ditemukan sebanyak empat jerigen ukuran lima liter, Kloter 7 Embarkasi Lombok hanya lima liter, dan Kloter 6 Embarkasi Padang sebanyak 100 kg.

Air zam-zam merupakan salah satu oleh-oleh paling berharga dari Tanah Suci. Sehingga, jamaah haji dari berbagai negara berupaya membawa air zam-zam untuk dibagikan ke keluarga, kerabat maupun tetangganya.

Namun Pemerintah Kerajaan Arab Saudi dan maskapai penerbangan yang menerbangkan jamaah haji memberlakukan aturan ketat untuk membawa air zam-zam.

Jamaah haji Indonesia, hanya diperkenankan membawa lima liter air zam-zam. Jumlah itu akan dibagikan saat di embarkasi asal mereka, atau ketika jamaah sudah tiba di Indonesia.

Maka, wajar berbagai upaya dilakukan jamaah untuk membawa air yang dianggap paling berkhasiat untuk pengobatan dan kesehatan ini. Di antaranya disusupkan di koper bagasi. Ukurannya mulai dari botol air mineral ukuran 330 militer hingga jerigen 20 liter.

Selain air zam-zam, hasil sweeping petugas Garuda Indonesia juga menemukan bagasi berisi parfum. Namun Kepala Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Daerah Kerja (Daker) Jeddah, Ahmad Abdullah Yunus menyarankan agar menyerahkan kembali parfum tersebut kepada pemiliknya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement