REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- United Airways membantah informasi yang menyatakan perusahaan tidak menyediakan penerbangan untuk 659 jamaah umrah yang telantar di Madinah.
"Kami justru menjadi korban setelah kami menerima pendaftaran informasi nama dari agen perjalanan yang memberangkatkan umrah," kata Amr Abdelnaby, Procurement Director, TNS Aviasi dalam keterangan terulis yang diterima ROL, Kamis (15/1).
Menurut Any, perusahaan telah berkomunikasi dengan agen perjalan umrah ihwal penundaan penerbangan. Perusahaan juga mengirimkan informasi itu kepada pelaksana Fungsi Pensosbud KJRI Syarif Shahabudin. “Beliau mungkin bisa menjelaskan situasi tersebut,” ucapnya.
Aby pun meluruskan penerbangan itu bukanlah penerbangan murah. Sebaliknya, perusahaan menyelamatkan uang milik penumpang dan berkomitmen mematuhi aturan IATA.
"Kami harus memberitahu Anda, bahwa ada laporan tentang broker mafia kursi yang menetapkan harga sebesar 100 dolar AS per kursi. Kemudian broker ini menghilang ketika maskapai menghadapi masalah," ucapnya.
"Kami memiliki bukti bahwa United Airways tidak pernah melanggar IATA tapi kami memiliki informasi sedikit soal penumpang kami, sehingga menyebabkan masalah di bandara Madinah," tambahnya.




