Selasa 20 Jan 2015 16:42 WIB

Kemenag: Penerbangan Satu Arah untuk Efisiensi

Rep: c83/ Red: Agung Sasongko
Pesawat haji
Foto: Antara
Pesawat haji

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dirjen Penyelenggara Haji dan Umrah Kementerian Agama, Abdul Djamil mengatakan diterapkannya pola penerbangan satu arah untuk kedatangan dan kepulangan jamaah haji Indonesia pada musim haji 2015 dikarenakan pertimbangan efisiensi dan kepraktisan. Dengan pola penerbangan ini, diharapkan dapat mengurangi kelelahan jamaah haji.

Ia menjelasakan, jika gelombang pertama jamaah haji masih ada yang diterbangkan ke Jeddah maka harus ada penyiapan transportasi dari Jeddah ke Madinah yang memakan waktu hingga enam jam.  Hal ini akan menambah persoalan baru terkait transportasi darat dan juga kondisi fisik jamaah haji. 

Untuk itu, tujuan kedatangan gelombang pertama di Madinah agar jarak dari bandara madinah ke pemodokan lebih dekat sehingga akan efisen dari segi waktu dan biaya. Jika pola ini tidak diterpakan maka pada saat kepulangan,  33 ribu jamaah haji harus transit di Jeddah. Ditambah lagi, di Jeddah sudah tidak boleh lagi ada jamaah haji transit karena bukan kota perhajian.

Dengan pola satu arah ini maka seluruh gelombang pertama jamaah haji akan mendarat di madinah dan pada saat bertolak ke tanah air dari Jeddah. Sedangkan untuk keseluruhan gelombang kedua, akan mendarat di jeddah dan bertolak ke tanah air dari Madinah.

"Iya, jadi aspeknya itu unsur kepraktisan dan mengurangi kelelahan jamaah. Pertimbangannya efisiensi," ujar Abdul Djamil Kepada ROL, Selasa (20/1).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement