REPUBLIKA.CO.ID,MAKKAH -- Sebuah kejutan datang di bulan Ramadhan ini. Undangan untuk menunaikan ibadah umrah tiba-tiba menghampiri Musrip Sura Railin dan Sumardjito Wiryo Kusumo. Buah dari kebaikan yang mereka tanam sebelumnya.
Kisahnya bermula pada tahun lalu. Musrip merupakan seorang imam cadangan sekaligus muazin di Masjid Al Bakrie, kawasan bisnis Epicentrum, Kuningan, Jakarta. Selain sehari-hari menghabiskan waktunya di masjid, terkadang ia menjadi supir pribadi panggilan.
Sumardjito berprofesi sebagai dokter di sebuah rumah sakit swasta di Jakarta Timur. Sejak 1987, pria berkaca mata dengan janggut putih ini mengabdikan dirinya di rumah sakit yang terletak di Jalan Inspeksi Kalimalang itu. Penampilannya bersahaja.
Dua tahun lalu, Musrip menerima tawaran untuk menyupiri seorang pengusaha asal Arab Saudi yang sedang berkunjung ke Jakarta. Selama 15 hari, ia menemani pengusaha asal negara petro dolar itu. Hingga suatu ketika, pengusaha itu kehilangan tas jinjing miliknya yang berisikan sejumlah dokumen, uang, dan barang berharga lainnya.
Tas itu rupanya tertinggal di mobil. Mobil itu bukan milik Musrip, namun ia sewa dari temannya
"Waktu mengembalikan tas itu, saya dikasih uang Rp 200 ribu, tapi saya ikhlas menerimanya," ujar dia saat menceritakan kembali kisahnya di dalam pesawat yang membawanya ke Jeddah, beberapa hari lalu. Kala itu tak terbesit sama sekali di benaknya bahwa kelak akan mendapatkan hadiah pergi umrah.
Sementara, Sumardjito, setahun yang lalu, menerima panggilan telepon yang memintanya untuk menolong seorang pemuda Arab Saudi yang terluka di pipi dan lehernya. Lukanya cukup serius. Bahkan luka luar di bagian leher sudah sedikit membusuk.
Luka itu didapat pria Saudi itu dari Suriah. Tanpa perlu meminta penjelasan lebih detail, ia paham asal luka itu. Dengan telaten, luka itu ditangani hingga sembuh.
"Tadi (sebelum umrah) saya berjumpa dengan pemuda itu dan orangtuanya. Luka dilehernya masih meninggalkan bekas," tutur Sumardjito usai menuntaskan rangkaian ibadah umrahnya di Masjidil Haram, Makkah.
Rupanya, perbuatan terpuji keduanya meninggalkan kesan mendalam bagi dua warga Arab Saudi tadi. Hingga kedua warga Saudi itu meminta pihak Kedutaan Besar Arab Saudi di Jakarta untuk menguruskan keberangkatan umrah Musrip dan Sumarjito.
"Karena sikap amanah (Musrip) dan ilmu pengetahuan yang dimilikinya (Sumardjito), bisa memberangkatkan umrah keduanya," ujar Direktur Atase Agama Kedubes Arab Saudi di Jakarta, Ibrahim Sulaiman Al Naghaimshi.
Seluruh biaya umrah ditanggung donatur. Bahkan, Ibrahim mengungkapkan, umrah gratis ini juga diberikan donatur ke sejumlah orang lainnya. Kebaikan yang telah dilakukan Musrip dan Sumardjito ternyata menjadi perantara pula bagi sejumlah orang untuk sama-sama ikut menikmati pergi ke Baitullah. Rombongan umrah bertolak dari Jakarta ke Jeddah Sabtu (27/6) lalu. Sumardjito berangkat bersama istrinya.
Ibrahim mengatakan dua warga Saudi yang menjadi donatur tak menginginkan balas jasa apapun. Cukup didoakan saja oleh rombongan umrah saat berada di Masjidil Haram.