REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Suhu udara di Arab Saudi pada musim haji tahun ini diprediksi lebih dari 43 derajat Celcius.
Kepala Pusat Kesehatan Haji Kementerian Kesehatan, Fidiansjah pun meyarankan agar jamaah haji minum minimal dua liter air setiap harinya untuk menghindari dehidrasi.
"Jadi ini antisipasi tahun lalu karena tahun lalu suhu ekstrem mendadak. Sehingga tahun ini kita lebih siap dan sudah menyiapkan antisipasi. Jadi mohon untuk jamaah ikuti informasi yang kita berikan untuk mencegah panas dan dehidrasi," ujar Fidiansjah kepada Republika, Rabu (29/7).
Ia menjelaskan, air merupakan kebutuhan dasar yang harus dipenuhi jamaah agar dapat terhindar dari dehidrasi dan gejala penyakit lainnya. Jika terdapat jamaah yang lansia atau resiko tinggi maka jumlah konsumsi air dapat disesuaikan dengan kebutuhannya.
Selain banyak mengonsumsi air putih, kemenkes juga meminta jamaah untuk menyediakan hairspray atau penyemprot air pribadi yang dapat digunakan kapanpun. Jamaah seringkali tidak menyadari sedang mengalami dehidrasi karena cuaca yang begitu panas.
Menurutnya, pemerintah Arab Saudi juga telah melakukan langkah antisipasi untuk menghadapi cuaca yang begitu panas. Yakni, dengan menyediakan kipas angin air, blower, serta menyediakan air di jalanan agar jamaah lebih mudah untuk minum.
Ia menambahkan, jamaah juga diminta untuk menggunakan masker dan selalu mencuci makanan yang akan dikonsumsi termasuk mencuci buah-buahan.