REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Kesehatan Nila Moeloek meminta Menteri Perhubungan Ignasius Jonan untuk membantu kampanye bahaya virus Sindrom Pernapasan Timur Tengah (MERS). "Kami meminta Menhub, semua pesan ada di pesawat," kata dia di Jakarta, Rabu (19/8).
Nila menjelaskan kampanye yang perlu dilakukan mengenai MERS, yaitu panduan bagaimana menghindari dan mencegahnya. Kemenkes sudah menyiapkan banner untuk mengkampanyekan bahaya MERS.
Kemenkes juga akan melakukan tindakan dengan cara mengukur suhu badan dan pemberian kartu kewaspadaan. "Kami melakukan pemeriksaan dengan termometer," ujar Nila.
Nila memaparkan virus MERS memiliki masa inkubasi 14 hari. Jamaah haji sebaiknya langsung memeriksakan ke dokter ketika mengalami demam dan tanda-tanda penularan virus MERS.
Kewaspadaan tersebut harus dilakukan setelah 14 hari kembali ke tanah air. "Jika demam setelah pulang dalam kurun dua minggu harus datang ke rumah sakit dengan menunjukkan kartu (kewaspadaan) itu," ujar Nila.
Jamaah haji Indonesia akan berangkat ke Makkah pada 21 Agustus 2015. MERS menjadi ancaman setelah Kementerian Kesehatan Arab Saudi mengkonfirmasi 58 kasus sejak awal Agustus ini.