REPUBLIKA.CO.ID,YOGYAKARTA -- Sekitar 2.482 orang calon jamaah haji dari DIY berpamitan kepada Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X di Kepatihan Yogyakarta, Kamis (20/8).
Sultan HB X menilai bahwa seorang haji dan hajjah adalah orang-orang terpilih dan disebut Satriya Pinilih atau Satriya Piniji.
''Ironisnya, kita acapkali dihadapkan pada pertanyaan yang mudah, tetapi sulit untuk menjawabnya yakni mengapa banyak orang berhaji, tetapi banyak juga orang korupsi?’’tuturnya.
Raja Kraton Yogyakarta ini mengutip sabda Rasulullah SAW sebagaimana yang diriwayatkan dalam Hadis Bukhari-Muslim bahwa haji mabrur memiliki tiga karateristik terpuji.
Yakni, haji yang memberi makan kepada setiap orang yang membutuhkan; haji yang bertutur kata baik, bijak, santun, dan bermanfaat, nasihat yang berguna bagi orang lain dan masyarakat; haji yang merajut silaturahim dan mempererat ukhuwwah Islamiyah, ukhuwwah wathoniyah sekaligus ukhuwwah insaniyah.
“Jadilah haji mabrur seharusnya perilakunya yang baik, bisa diteladani, jangan korupsi kalau inginnya haji mabrur.” Imbuh Sultan HB X.
Hal tersebut, ujarnya, sejalan dengan ajaran leluhur, hamemayu-hayuning bawana yang berarti ibadah haji menjadi wahana pengayaan pengalaman ruhani yang inspiratif terhadap nilai-nilai kemanusiaan.