REPUBLIKA.CO.ID, MAKKAH – Kementerian Agama mengantisipasi cuaca panas ketika jamaah haji melakukan wukuf di Arafah pada September mendatang. Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi 1436H/2015M akan menambah air minum untuk jamaah haji saat di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armina).
Direktur Pelayanan Haji Luar Negeri Sri Ilham Lubis mengatakan puncak musim haji tahun ini bertepatan dengan musim panas di Arab Saudi. Rata-rata suhu di Makkah dan Madinah berkisar pada 44 – 45 derajat celsius.
Dengan cuaca panas, panitia menyediakan air minum untuk masing-masing jamaah. Ketika tiba di Arafah pada 8 Dzulhijjah 1436H, jamaah akan diberi dua botol air minum 660ml atau empat botol yang berukuran 330ml. “Ini tambahan untuk mengantisipasi cuaca panas,” kata dia kepada wartawan Republika, Ratna Puspita, Senin (24/08).
Selama di Armina, PPIH juga akan memberikan tambahan air minum dalam setiap kali makan. Pada penyelenggaraan tahun-tahun sebelumnya, jamaah hanya mendapatkan dua botol air minum ukuran 330ml. Tahun ini, panitia menambah jatah air minum menjadi tiga botol.
Sri menyatakan, kebijakan ini merupakan upaya Kementerian Agam untuk mengantisipasi agar jamaah tidak sampai kekurangan air minum selama di Armina. Para pengawas katering pun harus melakukan pengawasan dengan ketat agar jumlah air minum terdistribusi sesuai.
“Kalau ada penyedia yang hanya memberikan dua, langsung dilaporkan. Sebab kita sudah mengantisipasi agar jamaah tidak sampai kekurangan air minum,” kata Sri.
Selama proses di Armina (Arafah, Mudzalifah, dan Mina), jamaah haji juga akan mendapatkan layanan makan. Di Arafah, pelayanan konsumsi diberikan mulai 8 Dzulhijjah malam hingga menjelang keberangkatan ke Mudzalifah pada 9 Dzulhijjah.
Di Mudzalifah, jamaah haji akan mendapatkan paket snack. Paket snack Mudzalifah, yaitu satu bungkus roti manis, satu kotak kurma, jus buah, satu buah mi instan, air mineral, dan buah. Di Mina, jamaah haji akan mendapatkan konsumsi mulai 10 hingga 12 Dzulhijjah.