REPUBLIKA.CO.ID,MADINAH -- Agar jamaah calon haji tak tersesat, Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) diminta membuat kartu informasi tambahan yang berisi nomor kloter pemberangkatan dan nama hotel yang akan dihuni selama di Madinah.
Kartu informasi tambahan tersebut, sebaiknya dimasukkan ke dalam tas paspor jamaah haji sejak dari embarkasi keberangkatan. Kartu itu sangat perlu segera dilakukan di embarkasi karena saat ini semakin banyak jamaah haji yang terpaksa diberangkatkan tidak melalui kloter yang sebenarnya.
Petugas sektor khusus Daker Madinah AKP Ahmadi Kustiyono mengatakan, jamaah yang sudah tiba di Madinah rata-rata kembali langsung kembali ke kloternya.
Akibatnya, pada saat tersesat mereka tidak mengenali tempat akomodasinya. Petugas pun mengalami kendala pada saat harus mengantarkan jamaah haji kembali ke hotel tempat tinggal mereka.
“Saya sudah lima kali mengantar jamaah tersesat, tapi kemudian hotelnya salah. Padahal, data yang kami pegang benar itu hotel untuk jamaah haji dari kloter mereka,” kata Ahmadi, Rabu (26/8).
Perbedaan informasi yang tersemat pada gelang jamaah haji tersesat, kata Ahmadi, sebaiknya diantisipasi dengan memegang kartu bisnis atau kartu nama (business card) hotel tempat jamaah menginap.
Ketua rombongan atau ketua regu yang terdapat dalam satu kloter hendaknya terus mengingatkan jamaah agar membawa kartu bisnis hotel ke mana pun mereka pergi.
“Kalau ada kartu nama hotelnya, insyaAllah bisa cepat kita antarkan kembali jika jamaah tersesat,” ujar Ahmadi.