REPUBLIKA.CO.ID,KARANGANYAR -- Naik pesawat sepertinya kegiatan langka bagi calon haji (Calhaj) dari Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah. Sehingga mereka memerlukan pelatihan sebelum terbang bersama ‘burung besi’ tersebut menuju ke Tanah Suci.

“Kemenag berupaya semua tahapan haji dipelajari dan dipraktikkan dulu. Termasuk, tahapan naik pesawat. Mereka diajari cara menggunakan sabuk pengaman,” jelas Kepala Seksi (Kasi) Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHI) Kantor Kemenag Kabupaten Karanganyar Museri, Kamis (27/8).

Menurut Museri, hal ini perlu dilakukan karena sebagian besar calhaj sudah berusia lanjut. Sehingga saat melakukan yang sebenarnya tidak melakukan kesalahan. Tahapan naik pesawat, juga harus dilakukan. Ini karena banyak jamaah calon haji yang baru pertama kali naik pesawat.

''Kebetulan kita punya Taman Edupark. Di sana ada pesawat. Sekalian saja kita manfaatkan latihan naik pesawat,'' tambah Museri.

Saat latihan naik pesawat kemarin saja, ada sejumlah jamaah berusia lanjut kelelahan. Ini karena cuaca yang panas, dan harus berjalan ratusan meter. Bahkan, beberapa di antaranya tidak kuat dan berhenti untuk beristirahat.

Namun, pembimbing terus meminta calhaj mengikuti seluruh rangkaian praktek manasik secara penuh. Sebab, kondisi sebenarnya di Tanah Suci justru lebih berat karena akan bersamaan dengan ratusan ribu jamaah lain.

Pembimbing calhaj terus memberi semangat calhaj yang usia lanjut. ''Ayo lebih semangat lagi. Nanti di Tanah Suci lebih berat. Jadi, tolong semua diikuti agar hafal betul rangkaian ritualnya. Biar nanti tidak malah bingung saat di Tanah Suci,'' seru Museri ikut memberi semangat.

Dalam praktik manasik, calhaj melakukan tawaf di depan Masjid Agung Karanganyar. Di sana dibuatkan miniatur Kakbah. Adapun sa'i dilakukan di jalan depan masjid. Panjang lintasan sa'i membikin capek karena justru jauh lebih dibanding aslinya.

Ikuti Whatsapp Channel Republika