REPUBLIKA.CO.ID, Oleh: EH Ismail dari Tanah Suci
Kurma kedua memiliki dua warna kontras. Bagian atas berwarna kekuning-kuningan sedangkan bagian bawahnya berwarna kecokelatan. Jika dimakan, bagian yang berwarna kekuning-kuningan terasa lebih keras sedangkan yang berwarna kecokwlatan rasanya lebih empuk.
Rasa manisnya sedang menurut saya. “Itu kurma sekki. Bagus untuk oleh-oleh. Kalau beli di sini dan dibawa ke Indonesia, dua minggu dibiarkan warna kuningnya akan berubah cokelat,” kata Surtina menerangkan.
Kemudian, kurma lainnya adalah kurma sedikit keras berwarna cokelat seluruhnya. Rasanya sangat manis. Kata Surtina, kurma jenis sukari ini sangat digemari di Saudi. Karena itu, kurma ini harganya sedikit lebih mahal dibandingkan kurma lainnya.
Kurma keempat sangat berbeda dengan ketiga kurma sebelumnya. Warnanya hitam dengan tekstur lembut dan keriput. Bentuknya lebih kecil dari kurma lain.
Saat saya makan, rasanya tidak terlalu manis mirip kismis. Inilah kurma kegemaran Nabi Muhammad SAW, kurma ajwa. “Itu khas Madinah. Paling dicari jamaah haji untuk oleh-oleh, harganya paling mahal,” ujar Surtina.
Kendati memiliki penilaian empat kurma tersebut sebagai kurma terbaik, tapi Surtina mengembalikan pilihan kepada jamaah haji sesuai seleranya masing-masing.
Hanya saja, satu hal paling penting yang harus diperhatikan sebelum membeli kurma adalah kondisi kulit dan daging kurma. Apabila kulit dan daging kurma terpisah atau terkelupas, maka itu artinya kurma tidak berkualitas bagus.
“Kurma yang bagus kulit dan dagingnya nempel menyatu, tidak terkelupas,” kata Surtina. Kini, saya pun punya sedikit ilmu tentang kurma. Terima kasih, Surtina.