REPUBLIKA.CO.ID, MAKKAH -- Satu jamaah haji Indonesia meninggal dunia dan 20 lainnya luka-luka akibat kecelakaan robohnya crane dari lokasi proyek di Masjil Haram, Makkah, Arab Saudi. Kecelakaan yang terjadi menjelang pelaksanaan shalat Maghrib tersebut menewaskan puluhan jamaah haji dari berbagai negara.
“Sejauh ini sekitar 20 jamaah yang kita ketahui (menjadi korban). Ini terus dipantau. Mudah-mudahan tidak ada lagi. Korban jiwa ada satu orang,” kata Menteri Agama yang juga Amirul Haj Lukman Hakim Saifuddin melalui sambungan telepon, Jumat (11/9) malam.
Menag saat ini, berdasarkan laporan wartawan Republika, EH Ismail, sedang berada di Jeddah dan masih menemani rombongan Presiden Joko Widodo yang juga baru tiba di Jeddah, Jumat sore. Menag melanjutkan, dia sudah menghubungi Kepala Daerah Kerja Makkah PPIH Arab Saudi Arsyad Hidayat untuk menerima informasi sepenuhnya.
Menurut Arsyad, kata Menag, crane proyek roboh lantaran terhempas angin kencang disertai hujan es yang melanda daerah sekitar Masjidil Haram. Badai yang luar biasa kencang tersebut juga melanda Jeddah.
“Tidak hanya di Makkah, di Jeddah juga badainya (badai pasir) sangat keras. Pak Jokowi pas mendarat,” ujar Menag.
Sementara itu menurut laporan wartawan Republika, Ratna Puspita, sampai saat ini, jumlah pasti korban kecelakaan crane, khususnya jamaah haji dari Tanah Air, masih dalam pendataan. Walaupun memastikan ada jamaah haji Indonesia yang mengalami luka-luka, Menag menegaskan, semua korban sudah ditangani di rumah sakit.
Atas dasar itu, ia meminta keluarga jamaah haji khususnya para korban tak perlu panik. Hal itu karena petugas sudah melakukan penyisiran di Masjidil Haram. Sementara itu sebagian petugas lainnya juga sedang menuju rumah sakit.