Sabtu 12 Sep 2015 21:22 WIB
Musibah Crane Jatuh

Suasana Ngeri Saat Crane Jatuh di Masjidil Haram

Rep: Ratna Puspita/ Red: Indah Wulandari
Cuaca buruk di Masjidil Haram yang diunggah Tantri Kotak melalui akun Instagram.
Cuaca buruk di Masjidil Haram yang diunggah Tantri Kotak melalui akun Instagram.

REPUBLIKA.CO.ID,MAKKAH -- Murodi Yahya Kasani (55), jamaah haji calon asal Magetan, Jawa Timur juga menyatakan crane terjatuh dengan sangat cepat ke area mataf Masjidil Haram. Murodi sempat melihat ketika besi-besi crane terayun-ayun di angkasa.

Crane yang serupa menara menjulang itu berada sejurus dengan Maqam Ibrahim. "Saya lihat ketika menara itu mau jatuh, sempat terpikir bagaimana mereka yang di bawah menara itu," kata dia.

Crane itu berada di bagian atap bangunan Masjidil Haram, tepatnya di penghubung mataf dan masa'a. Crane itu menghantam dinding tiang bangunan masjid hingga keramik-keramiknya runtuh ke bawah.

Crane itu menghancurkan keramik di lantai. Mudori tidak mengetahui apa yang menimpa kakinya. Tapi, kaki kirinya langsung patah. "Kaki kiri saya kawir-kawir sudah patah," kata Murodi.

Menurut Halimah, jamaah haji asal Ogan Komering Ulu, Sumatra Selatan, crane sempat bergeser dengan cepat setelah terjatuh dengan sangat keras. "Semua lampu di Masjidil Haram langsung mati," ujar dia.

Ketika kejadian, Halimah duduk cukup jauh dari lokasi jatuhnya crane. "Sekitar 30 meter," kata dia. Namun, Halimah bisa melihat jelas yang terjadi di depannya. Semua orang berlarian dan panik.

Teriakan takbir dan istighfar memenuhi udara dingin di Masjidil Haram. Dia bisa melihat air hujan mengalir di hampir semua lantai Masjidil Haram. Di area jatuhnya crane, dia bisa melihat darah.

Namun, Halimah tidak mengalami luka. Tidak ada serpihan besi atau keramik atau semen yang mengenai tubuhnya. Sedangkan Nuruddin dan Murodi menjadi satu dari 42 korban luka yang dirawat di Rumah Sakit Al Noor.

Saat ini, mobile crane masih berada di halaman Masjidil Haram dengan posisi bagian belakang kendaraan terangkat. Besi-besi crane itu masih menyilang ke atap gedung, patah di bagian tengah, dan lurus di atap bangunan Masjidil Haram. 

Lokasi jatuhnya crane sedang diperbaiki. Petugas memasang besi-besi penyangga untuk kembali memasang keramik di dinding yang rusak. Begitu pula dengan lantai yang hancur. Sedangkan jamaah tetap melakukan prosesi ibadah. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement