Ahad 13 Sep 2015 04:13 WIB

Data Resmi Korban Crane Merujuk Versi Daker Makkah

 Jamaah melintas dekat lokasi jatuhnya crane di Masjidil Haram, Makkah, Sabtu (12/9).  (Reuters/Mohamed Al Hwaity)
Jamaah melintas dekat lokasi jatuhnya crane di Masjidil Haram, Makkah, Sabtu (12/9). (Reuters/Mohamed Al Hwaity)

Laporan langsung wartawan Republika.co.id, EH Ismail dari Makkah

REPUBLIKA.CO.ID,  MAKKAH -- Pemerintah meminta para keluarga dan jamaah haji Indonesia merujuk data korban musibah crane pada informasi resmi yang dikeluarkan Daerah Kerja Makkah PPIH Arab Saudi. Pascamusibah terjungkirnya crane di Masjidil Haram, Makkah, Jumat (11/9) sore, informasi mengenai jumlah korban wafat dan luka-luka masih simpang-siur.

“Kesimpang-siuran ini harus dihentikan, kasihan keluarga jamaah haji di Tanah Air yang mencari kepastian,” kata Kepala Pusat Informasi dan Humas Kementerian Agama Rudi Subiyantoro di Kantor Misi Haji Indonesia, Makkah, Ahad (13/9) dini hari.

Menurut Rudi, berdasarkan informasi yang berkembang di Tanah Air, ada perbedaan jumlah korban wafat dan luka-luka yang berasal dari jamaah haji Indonesia. Ada yang menyebutkan enam orang wafat, ada pula yang menyebutkan tujuh.

Padahal, informasi resmi yang dimiliki Daker Makkah, sejauh ini hanya ada dua jamaah haji Tanah Air yang wafat akibat musibah crane tersebut. Kedua jamaah itu adalah Iti Rasti Darmini (kloter JKS 23) dan Masnauli Sijuadil Hasibuan (kloter MES 09).

Walaupun Pemerintah Arab Saudi belum mengeluarkan rilis korban berdasarkan kewarganegaraannya, Rudi melanjutkan, namun petugas haji Daker Makkah sudah mendata korban wafat dan luka yang dibawa ke sejumlah rumah sakit di Arab Saudi.

“Dari data resmi ini, ya hanya dua yang wafat. Jadi tidak betul kalau ada enam, tujuh, atau jumlah lainnya,” kata Rudi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement