Ahad 13 Sep 2015 14:03 WIB
Musibah Crane Jatuh

Korban Crane Makkah, Ferry Seharusnya Haji 2011

Rep: c37/ Red: Teguh Firmansyah
 Jamaah melintas dekat lokasi jatuhnya crane di Masjidil Haram, Makkah, Sabtu (12/9).  (Reuters/Mohamed Al Hwaity)
Jamaah melintas dekat lokasi jatuhnya crane di Masjidil Haram, Makkah, Sabtu (12/9). (Reuters/Mohamed Al Hwaity)

REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Suasana duka masih menyelimuti keluarga almarhum Ferry Mauluddin (37 tahun), jamaah haji kloter 12 asal Bekasi yang meninggal akibat kejatuhan crane di Masjidil Haram. Semakin siang, kian banyak kerabat jauh beserta tamu yang datang memberikan ucapan belasungkawa kepada keluarga almarhum.

Saat Republika beserta rombongan PPIH Embarkasi Jakarta Bekasi dan Kemenag Kota Bekasi menyambangi rumah duka, Ahad (13/9), kedatangan tersebut merupakan konfirmasi kecemasan keluarga akan nasib Ferry di Tanah Suci.  Memang sebelum tiba, PPIH sudah mengabarkan kabar duka tersebut melalui telpon. Namun, ibu dari almarhum Ferry, Zainab, kian histeris tatkala rombongan datang.

"Ya Allah, anak hamba ya Allah! Ferry! Pergi nggak pulang lagi..." isak tangis Zainab di rumah duka, Kompleks Kemenakertrans, Jaka Sampurna, Bekasi Barat, Ahad (13/9).

Zainab menuturkan bagaimana anak ketiga dari empat bersaudara itu bisa berangkat haji. Menurt Zaina Ferry sudah mendapat panggilan haji sejak tahun 2011. Akan tetapi, Ferry yang bekerja sebagai engineer di Freeport ini belum mendapat cuti dari kantornya.

"Dari tahun 2011 udah dapat panggilan. Tapi belum dapat cuti. Tiap tahun dapat panggilan, tapi nggak bisa cuti terus. Terus tahun ini dipanggil lagi, katanya Kemenag tahun ini terakhir, kalau nggak berangkat tahun ini nanti harus daftar ulang. Alhamdulillah dapat cuti. Tapi malah nggak pulang lagi," tutur Zainab disela-sela isak tangisnya.

Menurut Zainab, sejak Ferry tiba di Arab Saudi pada tanggal 26 Agustus lalu, putranya tersebut selalu bisa dihubungi. Mereka sekeluarga kerap kali berkirim pesan menanyakan kabar Ferry disana. "Kamis sore kita masih sms-an. Tidak ada tanda-tanda. Hari jumat ditelpon nggak masuk-masuk dari pagi," tutur Samari, sepupu Ferry.

Pada Jumat (11/9) pagi, Zainab mengirim pesan yang mengingatkan Ferry untuk persiapan putranya itu ke Arafah. Namun, tidak ada jawaban.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement