Rabu 16 Sep 2015 02:15 WIB

Jelang Wukuf, Layanan Bus Shalawat Berhenti Sementara

Menag meninjau fasiltas penginapan dan bus shalawat di Makkah, Arab Saudi, Senin (13/7).  Sumber: Humas Kementerian Agama
Foto: Humas Kemenag
Menag meninjau fasiltas penginapan dan bus shalawat di Makkah, Arab Saudi, Senin (13/7). Sumber: Humas Kementerian Agama

Laporan Langsung Reporter Republika, Ratna Puspita Dari Tanah Suci

REPUBLIKA.CO.ID, MAKKAH -- Bus shalawat akan berhenti memberikan pelayanan kepada jamaah haji asal Indonesia mulai 6 Dzulhijjah atau 20 September 2015. Jamaah diimbau tidak memaksakan diri ke Masjidil Haram menggunakan angkutan umum atau berjalan kaki.

Kepala Bidang Transportasi Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi Subhan Cholid melaporkan penghentian sementara layanan bus shalawat kepada Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin di Terminal Syib Amir, sekitar 200 meter dari Masjidil Haram, Makkah, Selasa (15/9).

"Jadi, layanan bus shalawat hanya sampai tanggal 5 Dzulhijjah (19 September 2015)?" tanya Lukman kepada Subhan. Subhan pun membenarkan. Bus shalawat akan melayani jamaah hingga 19 September pagi.

Subhan menjelaskan, jamaah masih dapat berangkat ke Masjidil Haram untuk shalat Zuhur menggunakan bus shalawat pada 19 September 2015. Namun, bus akan berhenti beroperasi ketika shalat Zuhur. "Tidak ada layanan shalawat bagi jamaah yang shalat Zuhur di Masjidil Haram," kata dia.

Menurut Subhan, penghentian layanan bus shalawat karena kebijakan dari Pemerintah Arab Saudi. Pemerintah Arab Saudi mulai menutup sebagian akses ke Masjidil Haram. Selain itu, Pemerintah Arab Saudi juga ingin semua bus diistirahatkan untuk persiapan transportasi pada prosesi ibadah haji.

Subhan mengatakan jamaah yang tetap ingin ke Masjidil Haram dapat menggunakan taksi atau angkutan lainnya. Kendati demikian, dia menyarankan jamaah untuk beristirahat untuk persiapan puncak haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armina).

"Pada prinsipnya, Pemerintah Arab Saudi menutup sebagian akses dan menghentikan seluruh operasional bus agar jamaah beristirahat untuk persiapan wukuf. Jadi simpan tenaga saja di pemondokan," kata Subhan.

Menurut Subhan, PPIH Arab Saudi sudah menyosialisasikan mengenai penghentian sementara layanan bus shalawat. Sosialisasi yang dilakukan melalui pengumuman-pengumuman yang ditempel di bus.

Pengumuman yang ditempel di bus shalawat nomor 7 rute Syisyah 1-Syib Amir memuat waktu penghentian dan pengoperasian kembali bus shalawat. Sebelum wukuf, angkutan shalawat akan berakhir pada 5 Dzulhijjah 1436H atau 19 September 2015 setelah shalat Zuhur.

Sesudah wukuf, angkutan shalawat akan kembali beroperasi pada 14 Dzulhijjah 1436H atau 28 September 2015. Selama tidak ada pelayanan bus shalawat, jamaah disarankan melaksanakan shalat lima waktu di masjid terdekat yang ada di sekitar pemondokan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement