REPUBLIKA.CO.ID, MEKKAH -- Arab Saudi menangguhkan perusahaan konstruksi besar Binladin Grup dari kontrak baru. Hal itu dikarenakan adanya kecelakaan crane yang menewaskan 107 orang dan memerintahkan Departemen Keuangan untuk meninjau proyek-proyek yang ada.
Raja Salman juga meminta semua anggota dewan dan eksekutif senior untuk tidak bepergian ke luar negeri. Sebab, penyelidikan atas insiden pekan lalu itu menunjukkan derek didirikan dengan cara yang menyimpang dari petunjuk penggunaan sehingga menyebabkan kecelakaan pada kencangnya hembusan angin.
Raja memerintahkan Binladin Grup dicegah memasuki tawaran baru atau proyek-proyek baru. Suspensi akan tetap berlaku sampai penyelidikan selesai dan semua masalah hukum usai. Derek atau yang dikenal dengan crane terjatuh di Masjidil Haram Jumat lalu. Insiden tersebut terjadi kurang dari dua pekan sebelum ibadah haji tahunan Islam.
Binladin Grup merupakan salah satu perusahaan kontraktor terbesar di kerajaan. Perusahaan didirikan oleh ayah pemimpin Al Qaeda Osama bin Laden dan dijalankan oleh saudaranya, Osama Bakr. Perusahaan yang didirikan lebih dari 80 tahun itu mengerjakan perluasan di Masjidil Haram.
Sebuah pernyataan dari juru bicara administrasi masjid di Mekah dan Madinah mengatakan, derek menabrak bagian dari Masjidil Haram dan menimpa jamaah yang mengelilingi Kabah.