REPUBLIKA.CO.ID, MAKKAH -- Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin menyatakan pemerintah tetap akan membadalhajikan jamaah haji yang meninggal akibat peristiwa mobile crane yang terjungkal di Masjidil Haram. Sebanyak 11 jamaah haji asal Indonesia meninggal dunia dalam peristiwa yang terjadi pada Jumat (11/9) pekan lalu.
Lukman menyatakan pemerintah tetap bertanggung jawab kendati jamaah haji yang meninggal dianggap sebagai syuhada.
"Tentu pemerintah tetap bertanggung jawab untuk membadalhajikan karena mereka sudah berniat berhaji," kata dia, Rabu (16/9).
Pemerintah sudah menyediakan dana untuk membadalhajikan 15 jamaah. Kriteria jamaah yang akan dibadalhajikan, yaitu jamaah yang meninggal, baik di embarkasi maupun tanah suci. Kedua, jamaah yang sakit parah sehingga harus ditopang oleh peralatan medis. Ketiga, jamaah yang mengalami gangguan jiwa.
Angin kencang menjungkalkan mobile crane yang berada di halaman Masjidil Haram, Makkah, pada Jumat (11/9). Sebanyak 53 jamaah haji asal Indonesia menjadi korban peristiwa itu, terdiri dari 42 korban luka dan 11 korban meninggal.
Sebanyak 19 korban luka masih menjalani perawatan di rumah sakit milik Pemerintah Arab Saudi, sedangkan 23 lainnya sudah kembali ke pemondokan. Berikut nama-nama 11 jamaah yang wafat:
1. Painem Dalio Abdullah No Paspor B 1258831 Kloter MES 8
2. Saparini Baharuddin Abdullah No Paspor B 1258832 Kloter MES 8
3. Nurhayati Rasad Usman No Paspor B 0393770 Kloter PDG 4
4. Ferry Mauludin Arifin No Paspor A 9464489 Kloter JKS 12
5. Adang Joppy Lili No. Paspor B 1197332 Kloter JKS 16
6. Iti Rasmi Darmini (JKS 23)
7. Masnauli Sijuadil Hasibuan (MES 09)
8. Sriyana Marjosihono No Paspor B1188078 asal SOC 27
9. Masadi Saiman Tarimin No Paspor V222619 asal SUB 38
10. Siti Rukayah Abdu Samad No Paspor A2714350 kloter SUB 39
11. Darwis Rahim Cogge kloter UPG 18
Ikuti Whatsapp Channel Republika
