REPUBLIKA.CO.ID, MAKKAH -- Jamaah gelombang kedua akan berangkat ke Madinah pascaprosesi ibadah haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina. Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) meminta Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi mengantisipasi kendala yang mungkin dialami bus yang mengangkut jamaah dari Makkah ke Madinah.
Ketua Tim Pengawas Haji Komisi VIII DPR RI Saleh Partaonan Daulay mengatakan ada hal-hal teknis yang menjadi catatan dalam kunjungan kedua DPR ke Arab Saudi terkait penyelenggaraan ibadah haji.
"Misalnya, penyediaan transportasi pascawukuf," kata dia, di Kantor Daerah Kerja Makkah, Syisyah, Rabu (16/9).
Dia meminta PPIH Arab Saudi melakukan antisipasi dini kalau bus yang bakal digunakan untuk mengangkut jamaah dari Makkah ke Madinah mengalami masalah. "Mogok atau masalah lain yang memunculkan ketidaknyamanan jamaah," kata dia.
Berdasarkan rapat dengan PPIH Arab Saudi di Kantor Daker Makkah, Kementerian Agama telah berjanji akan melakukan perbaikan transportasi. Pengangkutan jamaah dari Makkah ke Madinah akan lebih baik dibandingkan transportasi yang digunakan dari Madinah ke Makkah.
Keberangkatan jamaah ke Arab Saudi terbagi menjadi dua gelombang. Gelombang pertama masuk melalui Madinah. Setelah menyelesaikan ibadah Arbain, jamaah bergerak ke Makkah untuk melakukan rangkaian ibadah haji.
Jamaah gelombang kedua masuk ke Makkah melalui Jeddah untuk melaksanakan rangkaian ibadah haji. Jika seluruh prosesi haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina rampung maka jamaah akan bergerak ke Madinah untuk melakukan ibadah arbain.