REPUBLIKA.CO.ID, MAKKAH -- Sebanyak 153.187 jamaah yang tergabung dalam 375 kelompok terbang (kloter) sudah berada di Kota Makkah, Arab Saudi, hingga Jumat (18/9) pukul 11.00 waktu setempat. Jumlah itu mencapai 99 persen dari total jamaah yang diberangkatkan dari Tanah Air ke Arab Saudi sejak bulan lalu.
Kepala Daerah Kerja Makkah Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi Arsyad Hidayat mengatakan jumlah jamaah yang diberangkatkan dari Tanah Air menuju Tanah Suci mencapai 154.454 jamaah. Mereka tergabung dalam 381 kelompok terbang.
Dia menambahkan, 1.267 yang tergabung dalam enam kloter sudah tiba di Bandara King Abdul Aziz Jeddah. "Mereka sedang dalam perjalanan menuju Makkah," kata dia, Jumat. Enam kloter itu diperkirakan tiba di Makkah setelah shalat jumat.
Arsyad juga menyatakan jumlah jamaah yang berangkat dari Tanah Air sudah dikurangi dua orang jamaah yang meninggal dalam perjalanan ke embarkasi."Dua jamaah yang meninggal dalam perjalanan itu diturunkan di bandara transit di Indonesia," ujar dia.
Jumlah jamaah yang tiba di Makkah juga sudah dikurangi jamaah yang meninggal dunia. Hingga Jumat pukul 09.00 waktu Arab Saudi, sebanyak 102 orang jamaah asal Indonesia meninggal dunia. "Termasuk 11 orang yang menjadi korban jatuhnya crane di Masjidil Haram," ujar Arsyad.
Hingga hari ke-29 jamaah Indonesia masuk ke Tanah Suci, kasus kematian terbanyak terjadi di Makkah, yaitu 71 orang. Penghubung Kesehatan Daker Makkah PPIH Arab Saudi dr Ramon Andrias mengatakan, 29 orang meninggal di Madinah dan dua lainnya di Jeddah.
Ramon juga mengungkapkan angka kematian di luar sarana kesehatan masih lebih tinggi dibandingkan jamaah yang meninggal di sarana kesehatan.
Jumlah jamaah yang meninggal di sarana kesehatan seperti Balai Pengobatan Haji Indonesia (BPHI), rumah sakit milik Pemerintah Arab Saudi, dan klinik di sektor sebanyak 39 orang.
Sedangkan jumlah jamaah yang meninggal di luar sarana kesehatan seperti pemondokan, perjalanan, pesawat, dan masjid mencapai 62 orang. Tertinggi, jamaah meninggal ketika masih berada di pemondokan. "Sebanyak 31 orang," ujar Ramon.