Ahad 20 Sep 2015 02:49 WIB

Manfaatkan Wukuf untuk Muhasabah, Bukan Berfoto Ria

Rep: ratna puspita/ Red: Taufik Rachman
wukuf
Foto: rep
wukuf

REPUBLIKA.CO.ID,MAKKAH -- Wukuf menjadi prosesi utama dalam rangkaian ibadah haji. Tidak haji tanpa wukuf. Karena itu, wukuf tidak boleh hanya sekadar ritual. Jamaah haji sebaiknya juga memaknai wukuf di Padang Arafah dengan cara berdiam, bermunajat dan berzikir kepada Allah Swt.

"Jangan banyak silaturahim. Sering malah naik ke Jabal Rahmah atau foto-foto," kata Kepala Bidang Bimbingan Ibadah dan Pengawasan Kelompok Bimbingan Ibadah Haji (KBIH) Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi Ali Rokhmad, Sabtu (19/9).

Ali mengatakan, jamaah harus memanfaatkan wukuf untuk memahami eksistensi diri dan menyadari segala perbuatan yang telah dilakukan. "Melakukan muhasabah, berdoa untuk keselamatan diri dan keluarga," ujar dia.

Karena itu, Ali menuturkan, jamaah juga harus menyiapkan diri untuk beribadah ketika bergerak ke Padang Arafah pada 8 Zulhijjah atau 23 September 2015. Jamaah dapat membawa peralatan ibadah seperti Alquran, sajadah, dan buku manasik yang memuat rangkaian doa.

Jika prosesi wukuf selesai maka jamaah harus bergerak ke Muzdalifah untuk mengumpulkan batu. Jumrah aqaba menjadi prosesi penting lainnya dalam ibadah haji, yaitu melepaskan hawa nafsu.

Ali pun mengimbau jamaah mempersiapkan diri untuk melontar jumrah di Mina. "Siapkan melontar, beristirahat karena di Mina akan terjadi kepadatan. Manfaatkan waktu yang ada untuk beristirahat, banyak berzikir, dan beribadah," ujar dia.

Jamaah memiliki dua pilihan untuk mengakhiri prosesi di Mina. Nafar awal berarti jamaah melontar jumrah hingga 12 Zulhijjah. Nafar tsani berarti jamaah melakukan amalan di Mina hingga 13 Zulhijjah.

Tahun lalu, jamaah Indonesia lebih banyak yang memilih nafar awal. Ali berharap tidak banyak jamaah yang meninggalkan Mina pada 12 Zulhijjah atau nafar awal. Ini untuk menghindari kepadatan karena banyak jamaah yang memilih nafar awal.

Ali menyatakan, jamaah yang mengambil nafar tsani tidak perlu khawatir dengan layanan katering. Sebab, PPIH Arab Saudi sudah menyiapkan katering hingga 13 Zulhijjah.

Sementara itu, PPIH Arab Saudi sedang melakukan pendataan jamaah yang melakukan tarwiyah dengan cara jemput bola, yaitu mendatangi setiap sektor. Dia menambahkan, jamaah yang melakukan tarwiyah harus berdiam di Mina sebelum ke Arafah pada 9 Zulhijjah pagi.

"Jamaah yang melakukan tarwiyah harus melaksanakan shalat lima waktu di Mina mulai dari Zuhur (8 Zulhijjah) hingga Shubuh (9 Zulhijjah) sebelum perjalanan ke Arafah. Kami akan melakukan monitoring," ujar Ali.

Prosesi puncak ibadah haji akan dilakukan dengan prosesi wukuf di Padang Arafah pada 9 Zulhijjah atau 23 September 2015. Khutbah wukuf untuk jamaah haji asal Indonesia akan dilakukan oleh Naib Amirul Hajj yang juga Rais Syuriah PBNU Masdar Farid Mas’udi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement