REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Jamaah Tarekat Naqsabandiyah di Sumatra Barat (Sumbar) merayakan Idul Adha 10 Zulhijjah 1436 Hijriah pada Selasa (22/9). Sebanyak dua ekor sapi dan lima ekor kambing akan dikurbankan jamaah Naqsabandiyah di Mushala Baitul Makmur yang terletak di Binuang Kampuang Dalam, Kecamatan Pauh, Kota Padang.
"Setelah shalat, menyembelih dua sapi dan lima kambing, hewan kurban dari jamaah kita," kata pimpinan jamaah Tarekat Naqsabandiyah, Mursyid Syafri Malin Mudo, Selasa (22/9).
Dikatakannya, daging hewan kurban akan dibagikan kepada seluruh jamaah Naqsabandiyah, serta warga di sekitar mushala. Selain itu, ia mengatakan, jamaah juga akan bersama-sama menikmati daging hewan kurban di mushala. Syafri menjelaskan, kegiatan ini merupakan rutinitas yang biasa dilakukan jamaah dari tahun ke tahun.
Jamaah Tarekat Naqsabandiyah di Sumbar merayakan Idul kurban lebih cepat dua hari dari jadwal yang ditetapkan pemerintah, yaitu 24 September 2015. Syafri mengatakan, penetapan Idul Adha ini, berdasarkan hisab Munjid. Yaitu, menghitung 100 hari setelah Ramadhan untuk menetapkan 1 Zulhijjah, yang jatuh pada Ahad, 13 September 2015. Sehingga, 10 Zulhijjah jatuh pada 22 September 2015.
Syafri menuturkan, penghitungan ini, sudah dilakukan secara turun temurun, lebih-kurang sejak seratus tahun lalu. Namun, kata dia, dasarnya tetap mengacu pada Alquran dan hadist. "Ada sekitar 250 jemaah yang ikut salat Idul Adha pagi ini (di Mushala Baitul Makmur)," ujar Syafri.
Diketahui, sekitar 5.000 jamaah Tarekat Naqsabandiyah tersebar di Sumatra Barat. Di antaranya berada di Kota Padang, Padang Pariaman, Kabupaten Solok Selatan, Kabupaten Pesisir Selatan, dan Solok.