REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebanyak 448 jamaah haji yang tergabung dalam kelompok terbang (kloter) empat Bekasi (JKS 04) lolos dari pengecekan thermo scanner atau pemindaian suhu panas.
Setibanya di Pangkalan Udara Halim Perdana Kusuma, hari ini pukul 15.30, suhu tubuh para jamaah harus dicek melalui thermo scanner. Hal tersebut dilakukan untuk mengantisipasi masuknya virus Mers.
"Hanya ada satu jamaah kloter 4 yang suhu tubuhnya melebihi suhu yang ditoleransi," ujar Arni sulistia, dokter dari Kantor Kesehatan Pelabuhan Bandung Kelas II yang bertugas mengecek kesehatan jamaah, Rabu (30/9).
Saat melewati therno scanner, Arni menambahkan jamaah tersebut suhu tubuhnya mencapai 38,5 derajat celcius melebihi toleransi 37 derajat celcius. Namun, menurut Arni kondisi jamaah sudah berhasil dipulihkan.
Arni menjelaskan, suhu tubuh yang tinggi pada jamaah biasanya terjadi karena bermacam faktor. Diantaranya, karena dehidrasi atau kurang minum sehabis berjam-jam di pesawat. "Kalau demam bukan berarti langsung terindikasi kena virus Mers," ujar Arni.
Sejauh ini, Arni menuturkan, belum ada jamaah bekasi yang tiba di tanah air yang terdeteksi membawa virus Mers. Arni mengimbau agar jamaah yang telah mendarat di Tanah Air langsung memeriksakan dori ke puskesmas atau rumah sakit terdekat apabila mengalami demam dengan membawa Kartu Kewaspadaan Kesehatan Jamaah Haji (K3JH).
Selain itu, ia juga mengingatkan agat para jamaah beristirahat yang cukup. Jamaah juga diminta untuk tidak keluar rumah dulu selama minimal 7 sampai 14 hari sebagai karantina untuk mengantisipasi penyebaran virus Mers.