Sabtu 05 Dec 2015 21:19 WIB

Bupati Lebak Minta Kuota Haji Ditambah

Pelaksanaan ibadah haji di Makkah.
Foto: reuters
Pelaksanaan ibadah haji di Makkah.

REPUBLIKA.CO.ID, LEBAK -- Bupati Lebak Iti Octavia Jayabaya meminta kuota haji di daerah ini ditambah sehingga tidak mengantre hingga tahun 2031.

"Kami berharap Kementerian Agama bisa menambah kuota haji untuk warga Lebak sebanyak satu persen atau 1.200 orang dari jumlah penduduk 1,2 juta," kata Iti Octavia di Rangkasbitung, Sabtu.

Saat ini, kuota calon haji untuk masyarakat Kabupaten Lebak sekitar 420 orang sehingga mengantre panjang hingga 2031. Sebab, saat ini calon haji yang sudah mendaftar tunggu sekitar 8.000 orang.

Karena itu, pihaknya mendesak Kementerian Agama, Gubernur Banten, DPRD Banten untuk menambah kuota jemaah haji warga Lebak tersebut.

"Saya kira jika kuota 1.200 calon haji maka keberangkatan haji warga Lebak dari 8.000 orang itu hingga tahun 2022," katanya.

Ia mengatakan, terbatasnya kuota membuat daftar tunggu haji di Kabupaten Lebak yang akan berangkat ke Tanah Suci Makkah, Arab Saudi hingga 16 tahun.

Artinya, jika mendaftar 2015, baru akan berangkat pada 2031 karena tingginya minat masyarakat untuk melaksanakan ibadah haji. Saat ini, masyarakat yang mendaftar calon haji jumlahnya antara 15 sampai 20 orang per hari.

Sebagian besar calon haji berprofesi pedagang, petani dan pegawai negeri sipil (PNS). Dari 8.000 calon haji itu, mereka kebanyakan warga Rangkasbitung dan Lebak Selatan, seperti Malingping, Bayah, Panggarangan, Cibeber dan Cilograng. "Kami berharap kuota haji ditambah oleh pemerintah Arab Saudi," katanya.

Kepala Kementerian Agama Kabupaten Lebak Encep Safrudin Muhyi mengatakan pihaknya setiap tahun mengusulkan penambahan kuota calon keberangkatan haji tetapi hingga kini belum ada realisasinya.

Kuota jamaah haji dari pemerintah pusat untuk Kabupaten Lebak rata-rata 400-450 orang per tahun. Jika dikalkulasikan dari jumlah 8.000 orang itu, keberangkatan jamaah haji asal Kabupaten Lebak sampai 2031.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement