Jumat 11 Mar 2016 06:23 WIB

Penipuan Umrah Sering Dilakukan Travel Bodong

Rep: c21/ Red: Damanhuri Zuhri
Ilustrasi Jamaah Umrah
Foto: Republika/Natalia Endah Hapsari
Ilustrasi Jamaah Umrah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota Komisi VIII DPR Maman Imanul Haq mengungkapkan, penipuan terhadap jamaah umrah sering terjadi pada warga negara Indonesia (WNI) yang menjalankan ibadah umrah dengan menggunakan travel bodong.

Beberapa penipuan tersebut, kata Maman, terjadi karena ada iming-iming harga paket umrah jauh dari standar lazim perjalanan umrah, dengan hanya membayar sekitar Rp 10 juta atau Rp 15 juta.

"Namun, kenyataannya setelah berangkat, ternyata tiketnya hanya satu perjalanan," ungkap anggota Komisi VIII DPR Maman Imanul Haq, Kamis (10/3).

Maman menuturkan, misalkan Jakarta-Jeddah, tapi hanya tiket keberangkatan dan tidak ada tiket kembali. Dengan begitu, mereka harus membayar uang tambahan untuk dapat pulang ke Indonesia.

Ada juga yang datang ke Makkah, tapi tidak terdapat hotel. "Akhirnya, mereka terlunta-lunta dan ditolong oleh kita (WNI), kemudian diadukan ke perwakilan kita di sana," kata dia.

Dia mengatakan, setiap tahunnya pasti ada jamaah tertipu, tapi jumlahnya ia tidak mengetahui secara pasti. Kemudian, ada juga yang mendapat penginapan, tetapi makannya di luar, meski menurut kesepakatan hasilnya tidak seperti itu.

"Ada juga program bimbingan ziarah, tapi pembimbingnya tidak hadir atau dititipkan ke travel lain," kata dia. Oleh karena itu, dia meminta pengawasan ketat dari dirjen Pengawasan Haji dan Umrah.

Maman menekankan untuk jamaah umrah yang telah menjadi korban, dapat melaporkan oknum tidak bertanggung jawab kepada aparat kepolisian ketika telah kembali ke Indonesia.

Mereka juga bisa berkoordinasi bersama Kementerian Agama (Kemenag) untuk melaporkan hal tersebut. "Untuk hukuman pidana masuk ke pasal penipuan," kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement