REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kasubdit Pembinaan Umrah Kemenag M Arfi Hatim mengatakan, pihaknya masih menunggu identifikasi paspor dari jamaah umrah yang sedang dirawat di ICU RS King Abdullah, Jeddah. Menurutnya, Abduraahman Abdillah Musa asal Palembang, Sumatra Selatan, telah ditelantarkan oleh pihak travel yang memberangkatkan umrah.
"Kami belum mengetahui travel mana yang bertanggung jawab memberangkatkan, sudah tiga hari kami lakukan penelusuran," ujar dia kepada Republika.co.id, Selasa (22/3).
Arfi juga sudah meminta kepada Kantor Urusan Haji Indonesia (KUHI) di Arab Saudi untuk meminta salinan paspor dari jamaah umrah tersebut. Di dalam paspor, biasanya terdapat stiker perusahaan dan provider penyelenggara umrah.
Setelah Kemenag berhasil mengidentifikasi pemilik stiker tersebut, akan lebih mudah mencari travel yang bertanggung jawab. Saat ini, KUHI masih terus mendampingi jamaah umrah tersebut hingga pihak RS mengizinkan dia untuk pulang.
"Kami akan urus proses kepulangan dengan mendapat izin dari rumah sakit dan penerbangan setempat. Setelah selesai, maka jamaah ini akan cepat dipulangkan," kata dia menjelaskan.
Saat jamaah umrah masuk rumah sakit, pihak rumah sakit hanya mendapat salinan identitas dari halaman depan paspor. Mereka kemudian melacaknya melalui sistem yang dimiliki, tapi tidak mendapatkan hasil.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
