Kamis 16 Jun 2016 00:01 WIB

Pesan Menag untuk Petugas Haji

Para jamaah haji ketika berada di Mina.
Foto: Reuters
Para jamaah haji ketika berada di Mina.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Agama, Lukman Hakin Saifuddin, menitipkan lima hal kepada petugas Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi 1437H/2016M. Menag berharap kelima titipannya tersebut dijalankan oleh petugas haji selama mereka menjalankan tugasnya di Arab Saudi.

‘’Saya ingin menitipkan kepada petugas haji, berlakulah dan bekerjalah secara professional dan bertanggung jawab,’’ kata Lukman saat memberikan sambutan dalam acara ‘Pembekalan Petugas PPIH Arab Saudi 1437H/2016M di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta, Selasa (16/6). ‘’Jalani tugasnya di bidang masing-masing dengan penuh keikhlasan.’’

Menag juga menitipkan agar petugas haji mampu mengendalikan diri dan tidak emosional dalam menghadapi beragam permasalahan yang kompleks. Petugas haji harus bersabar karena mereka menghadapi orang dengan beraneka ragam karakter. ‘’Sabar jadi kata kuncinya,’’ kata Lukman.

Petugas haji juga diminta percaya diri dalam mengambil keputusan ketika keputusan tersebut memang dinilai perlu segera diambil. Petugas haji jangan menunggu perintah atau menunggu atasan ketika menghadapi persoalan yang membutuhkan solusi cepat.

‘’Jikapun butuh perintah atasan, maka segeralah melapor sehingga bisa segera diambil sebuah keputusan,’’ katanya.

Dalam pesan titipannya yang keempat, Menag Lukman Hakim Saifuddin berharap para petugas haji menanggalkan semua atribut instansi. Karena, mereka telah bergabung menjadi satu dalam satu kesatuan bernama petugas PPIH Arab Saudi 1437H/2016M.

Terakhir, Lukman berpesan agar para petugas haji pandai-pandai dalam bersikap dan bertingkah laku. ‘’Kita bekerja di negara orang dengan segala budaya dan regulasinya yang berbeda dengan kita. Jadi, pandai-pandailah menempatkan diri,’’ katanya.

‘’Kita bukan sebatas petugas haji, tapi kita juga duta-duta bangsa,’’ kata Lukman. ‘’Dunia akan melihat kita. Jadi, jangan sampai kita melakukan hal-hal yang dapat mencoreng nama bangsa.’’

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement