Jumat 12 Aug 2016 15:20 WIB

DPR Panggil Menag Bahas Masalah Visa

Rep: Ratna Ajeng Tejomukti/ Red: Agung Sasongko
Salah seorang calon haji mengambil visa haji usai disuntik vaksin meningitis. Kementerian Kesehatan Kerajaan Arab Saudi telah mewajibkan negara-negara yang mengirimkan jamaah haji untuk memberikan vaksinasi sebagai syarat pokok pengurusan visa haji dan umr
Foto: ANTARA/Lucky R/ca
Salah seorang calon haji mengambil visa haji usai disuntik vaksin meningitis. Kementerian Kesehatan Kerajaan Arab Saudi telah mewajibkan negara-negara yang mengirimkan jamaah haji untuk memberikan vaksinasi sebagai syarat pokok pengurusan visa haji dan umr

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua Komisi VIII Sodiq Mujahid mengatakan akan memanggil Menteri Agama dan jajarannya untuk menjelaskan karut marut masalah visa yang membingungkan jamaah haji. Pemanggilan ini akan dilakukan usai masa reses berakhir.

"Penyelesaian visa banyak yang terlambat dari jadwal dan ada beberapa yang lebih cepat dari jadwal, mereka pun terpaksa mengisi kekosongan pesawat yang telah dijadwalkan maka kloter yang telah siap visanya harus berangkat secara mendadak," jelas dia kepada Republika.co.id, Jumat (12/8).

Dampaknya banyak jamaah yang terpisah kota atau dari KBIH nya bahkan dari keluarganya. Banyak yang keberangkatannya pun terpaksa dimundurkan dan yang dipercepat.

Di wilayah dapilnya, di Bandung, ada jamaah yang berada di KBIH harus berangkat dua pekan lagi, tetapi tiba-tiba pukul 22.00 WI dihubungi Kemenag untuk berangkat keesokan harinya. Kementerian Agama perlu menjelaskan kasus ini.

Untuk menyelesaikan masalah visa, Kemenag harus terus melakukan koordinasi dengan Kedubes Saudi agar visa yang harusnya untuk gelombang pertama telah selesai segera dibereskan.

"Petinggi Kemenag harusnya selalu turun ke lapangan untuk melakukan pengawasan dan menyaksikan langsung masalah yang terjadi di masyarakat dan memberikan bimbingan kepada petugas di Kanwil kota/kabupaten dan embarkasi," jelas dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement