Sabtu 20 Aug 2016 23:30 WIB

Perbanyak Minum Air Zamzam

Air Zamzam
Air Zamzam

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ibadah haji merupakan ibadah yang dirindukan setiap Muslim. "Untuk meraih kesempurnaan ibadah haji, perlu persiapan hati, mental, dan fisik," kata Direktur Halimun Medical Centre (HMC) Dr Briliantono M Soenarwo SpOT kepada Republika, Rabu (19/8).

Persiapan hati, yakni orang yang pergi tentunya dengan niat untuk beribadah. "Kalau hati sudah niat ibadah seperti itu, hati gembira. Hal itu akan melahirkan hormon kegembiraan," tuturnya.

Selanjutnya adalah menyiapkan mental. Hal ini terkait dengan pikiran dan wawasan. "Perbanyaklah pengetahuan tentang haji, sejarah haji, bagaimana Rasulullah SAW berhaji dan lain-lain. Hal itu akan membuat pikiran tenang," tuturnya.

Ketiga, terkait persiapan fisik. "Bulan Agustus dan September merupakan saat yang sedang panas-panasnya di Tanah Suci. Hal itu memerlukan persiapan fisik yang prima, baik sewaktu masih di Tanah Air maupun selama di Tanah Suci," paparnya.

Selama di Tanah Air, kata Tony, calon jamaah haji perlu menjaga makan empat sehat lima sempurna. "Hindari makanan berlemak dan manis sebab tubuh butuh energi lebih banyak untuk mengolahnya," ujarnya.

Selain itu, calon jamaah haji perlu merutinkan olahraga ringan, seperti jalan kaki/joging. "Hal itu penting agar tubuh betul-betul bugar saat akan berangkat ke Tanah Suci," kata Tony.

Sedangkan selama di Tanah Suci, Tony menjelaskan, jamaah haji juga harus mengonsumsi empat sehat lima sempurna. Selain itu, memperbanyak minum air zamzam. "Pokoknya, setiap kali merasa haus, segera minum air zamzam. Selain merupakan sunah Rasulullah, minum air zamzam sangat bermanfaat. Sebab, air zamzam merupakan air yang paling sempurna dan mengandung mineral," paparnya.

Tony juga mengimbau jamaah untuk menghemat energi dan selalu menjaga kondisi. "Salah satu hal yang perlu diperhatikan adalah istirahat yang cukup," ujarnya.

Tony menjelaskan, dalam rangkaian ibadah haji, ada yang wajib, ada pula yang sunah. "Yang wajib tentunya harus selalu kita perhatikan dan tunaikan. Sedangkan, yang sunah atau sifatnya hanya merupakan ziarah, tentunya harus kita sesuaikan dengan kondisi fisik kita," kata Tony.

Ia  mencontohkan ziarah ke tempat-tempat tertentu. "Kalau kira-kira fisik kita tidak memungkinkan, jangan ngoyo untuk melakukan ziarah tersebut, misalnya, mendaki Bukit Jabal Rahmah," tutur

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement