REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Ketua Umum Asosiasi Muslim Penyelenggara Haji dan Umrah Republik Indonesia (Amphuri) Joko Asmoro mendesak pemerintah lebih intensif mengawasi travel haji sehingga kasus calon jamaah haji yang menggunakan paspor palsu Filipina tidak terulang.
Lewat keterangan pers yang diterima di Jakarta, Jumat (26/8), Joko mengatakan, 177 jamaah itu hanya korban sementara pelakunya harus ditindak tegas. Dia menjelaskan Amphuri mendukung penuh upaya hukum yang tengah dilakukan pihak Polri dalam mengusut kasus itu hingga tuntas, termasuk para pelakunya.
"Harus diusut tuntas. Apalagi mereka tidak memiliki izin resmi. Hal ini telah membuat resah para penyelenggara resmi yang ada," kata dia. Joko mengatakan perbuatan travel yang hendak memberangkatkan 177 jamaah calhaj Indonesia dengan menggunakan paspor palsu warga negara Filipina dari Filipina itu adalah tindakan yang nekat, mempermalukan negara dan telah mencederai nilai ibadah dalam berhaji.
Masyarakat yang ingin berhaji, kata dia, sebaiknya tidak mudah diimingi dengan keberangkatan tanpa antrean. Ikutilah perjalanan ibadah haji dengan cara yang baik, benar dan legal dengan mendaftar melalui Kementerian Agama.
"Mendaftarlah melalui Kemenag. Jangan percaya jika ada travel yang mengatakan dapat memberangkatkan jamaah tanpa antre. Untuk haji khusus saja daftar tunggunya saat ini mencapai empat hingga lima tahun. Jadi tidak mungkin tanpa antre dan bisa langsung berangkat," tegasnya.
Menurut Joko, haji merupakan ibadah yang paling sakral bagi umat Islam. Maka itu, jangan dinodai dengan cara berangkat yang tidak baik atau ilegal."Kalau cara berangkatnya saja tidak benar, bagaimana bisa mabrur? Padahal, tujuan berhaji adalah meraih kemabruran. Haji adalah 'panggilan', kalau sudah waktunya terpanggil, Insya Allah kita akan dapat memenuhi panggilan itu, tentu dengan cara yang baik dan benar agar meraih predikat mabrur," tuturnya.
Joko menyarankan, jika sudah tidak sabar ingin ke Tanah Suci, sambil menunggu antrean, lebih baik melakukan ibadah umrah terlebih dahulu, karena umrah bisa berangkat setiap saat.
"Hitung-hitung manasik langsung di Tanah Suci. Sehingga, jika waktu keberangkatannya tiba, sudah sangat matang dalam melaksanakan ibadah hajinya, karena sudah pernah manasik langsung,”kata dia.
Joko mengatakan Amphuri juga akan melakukan pengetatan pengawasan terhadap anggotanya, yang terdiri dari biro travel haji khusus. Dengan begitu, jamaah terhindar dari penipuan serupa, walaupun kasus tersebut akibat ulah travel tak berizin.