Selasa 30 Aug 2016 12:23 WIB

Seorang Jamaah Haji Khusus Terpisah dari Rombongan

Rep: Didi Purwadi/ Red: Andi Nur Aminah
Seorang petugas haji Indonesia yang bertugas di Sektor Khusus Masjidil Haram sedang menuntun jamaah sepuh yang tersesat.
Foto: Republika/Heri Ruslan
Seorang petugas haji Indonesia yang bertugas di Sektor Khusus Masjidil Haram sedang menuntun jamaah sepuh yang tersesat.

REPUBLIKA.CO.ID, MAKKAH -- Seorang calon jamaah haji khusus atas nama Pabo Bara Ali terpisah dari rombongan saat menjalan ibadah umrah di Masjidil Haram, Makkah, Ahad (28/8). Lelaki berusia 60 tahunan asal Bulukumba, Sulawesi Selatan, ini diantarkan oleh petugas ke kantor Daerah Kerja (Daker) Makkah. "Kami awalnya jalan bergandengan. Tapi, sandalnya saya terinjak dan akhirnya saya terlepas dari rombongan," kata Pabo.

Pabo datang bersama 34 anggota lainnya yang berasal dari berbagai daerah. Hanya Pabo sendiri yang berasal dari Kabupaten Bulukumba. Mereka semua dikumpulkan di Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, sebelum diterbangkan ke Arab Saudi lewat Bandara Soerkarno-Hatta Banten.

Kepala Seksi Pengendalian PIHK (Penyelenggara Ibadah Haji Khusus) Daker Makkah, Muhammad Fahri, mengatakan Pabo tidak memegang identitas apa pun saat datang melapor ke Daker Makkah. Hanya ada satu tanda identitas yakni kartu travelnya yakni Travel Geysa.

Fahri mengatakan Geysa hanya memiliki 26 jamaah haji. Karena tidak memenuhi kuota minimal 50 jamaah, Geysa akhirnya gabung dalam konsorsium Gadika.

"Tadi kita panggil Gadika, tapi Gadika bilang jamaah ini tidak termasuk dari 26 nama yang berasal dari Geysa. Katanya ini di luar kami," ujar Fahri.

Fahri mengatakan Gadika memang menerima 26 jamaah haji dari Geysa. Tapi, nama Pabo Bara Ali tidak termasuk dalam daftar 26 nama tersebut. "Dia mungkin melalui jalur-jalur yang harus kita periksa. Apakah itu jalur undangan atau jalur mana," kata Fahri.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement