REPUBLIKA.CO.ID, MAKKAH -- Tim Kesehatan Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi 1437H/2016 telah melakukan sejumlah persiapan menjelang puncak ibadah haji yang tinggal sepuluh hari lagi. Salah satu persiapan itu adalah pengadaan ambulans safari wukuf.
"Kami siapkan apa yang kita sebut sebagai safari wukuf," kata Dirjen Kesehatan Masyarakat Anung Sugiantono saat ditemui wartawan Republika Didi Purwadi di Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Daker Makkah, Khalidiyah, Makkah, Selasa (30/8).
Dikatakan Anung, ada dua hal besar terkait safari wukuf. Pertama, tim menyediakan 10 bus yang terdiri dari empat bus dikonstruksikan sebagai bus yang memberikan pelayanan safari wukuf dengan cara tidur bagi jamaah-jamaah yang memang harus dilakukan safari dalam posisi tidur atau berbaring.
Masing-masing bus, kata Anung, diskenariokan berkapasitas empat hingga delapan orang. "Kapasitasnya tergantung kegawatan yang dihadapi jamaah," katanya. Sedangkan, enam bus lainnya diskenariokan untuk jamaah yang masih bisa melakukan safari wukuf dalam posisi duduk.
Tim Kesehatan PPIH Arab Saudi akan melakukan standard operating procedure (SOP) dalam memilah jamaah mana yang layak untuk duduk dan jamaah yang dalam posisi tidur atau terbaring. Selain itu, tim tidak hanya menyiapkan 10 bus untuk safari wukur. Ambulan juga disiapkan untuk jamaah yang memang membutuhkan ambulan untuk melakukan safari wukuf.
"Kita akan kerja sama dengan rumah sakit Arab Saudi untuk memilah. Tentu kalau jamaah ada yang tidak bisa melakukan pilihan duduk, tidur, maupun dalam ambulans dalam rangka safari wukuf, kita dengan Kemenag tentunya mendorong untuk melakukan badal haji," ujarnya.
Namun Anung menjelaskan, tim belum bisa merumuskan detail jumlah jamaah yang harus safari wukuf, berapa orang yang bisa naik bus, berapa orang yang naik bus dengan posisi berbaring, berapa orang yang harus naik ambulans, berapa orang yang dibadalhajikan. Tim baru bisa melakukan pendataan hari per hari pada H-4 jelang prosesi Armina. Karena, kata dia, kondisi jamaah selalu naik turun.
"Kadang-kadang sekarang sehat, tapi tiba-tiba besok ngedrop atau sebaliknya. Sekarang masih gunakan ventilator di sini, besok atas izin Allah semuanya besok sehat," katanya.
Anung berharap persiapan ini akan membuat pelayanan terhadap jamaah haji Indonesia menjadi lebih baik. Apalagi, kata dia, Kemenag yang mengatur tatanan ibadahnya dalam persiapan safari wukuf, sementara Kemenkes yang mempersiapkan tatanan pelayanan kesehatan.
"Yang terpenting lagi adalah tiap bus nanti ada pembimbing ibadahnya yang sudah dikomunikasikan dengan teman-teman Kemenag," ujar dia.