REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Studi mengungkapkan sekitar setengah dari jumlah jamaah haji tidak sadar virus dan metode pencegahan MERS. Studi Kesadarah Jamaah tentang Corona (MERS) itu telah dilakukan di 33 negara selama musim haji lalu.
Dilansir dari Arab News, Senin (4/9), penelitian dilakukan Departemen Pengendalian Infeksi dari Kingdom Abdullah Medical City and Umm Al Qura University di Arab Saudi. Penelitian menggunakan kuesioner yang disebar untuk jamaah selama musim haji 2016 di Inggris, Perancis, Urdu, Turki, Malaysia dan Indonesia.
Penelitian ini menegaskan masih kurangnya berbagai informasi yang akurat tentang virus MERS, sekaligus rendahnya kesadaran dari jamaah haji itu sendiri. Maka itu, program kesadaran yang efektif dan metode pengajaran tentang masalah kesehatan selama musim haji, dirasa perlu untuk dihadirkan.
Penelitian bertujuan menilai tingkat kesadaran jamaah haji akan MERS, serta tanggapan mereka terhadap metode pencegahan yang bisa dilakukan terhadap virus tesebut. Terlebih, sumber virus masih belum bisa diketahui, dan akan jadi ancaman besar mengingat musim haji merupakan pertemuan tahunan terbesar di dunia.
MERS telah menjadi kekhawatiran utama Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), dengan sebagian besar kasus muncul dari negara-negara Teluk Arab, terutama Arab Saudi. Hal ini semakin menunjukkan resiko serius atas penyebaran virus MERS, yang sangat mungkin terjadi selama musim haji tengah berlangsung.