Senin 05 Sep 2016 16:49 WIB

Saudi Minimalkan Pejabat Hadir di Kota Suci

Rep: Ratna Ajeng Tejomukti/ Red: Agus Yulianto
Kepala Daerah Kerja Makkah, Arsyad Hidayaat Berkoordinasi dengan pejabat keamanan haji Arab Saudi.
Foto: Republika/Heri Ruslan
Kepala Daerah Kerja Makkah, Arsyad Hidayaat Berkoordinasi dengan pejabat keamanan haji Arab Saudi.

REPUBLIKA.CO.ID, MAKKAH -- Otoritas tertinggi Arab Saudi memerintahkan agar mengurangi kehadiran pejabat di kota suci saat ibadah haji berlangsung. Namun, perintah tersebut tidak berlaku untuk pejabat keamanan, pengadilan, dan kesehatan.

Dilansir dari Saudi Gazette, Senin (5/9), meskipun pejabat pengadilan tetap mengurus masalah hukum selama haji, tapi pihaknya tidak akan menempatkan Dewan Pengadilan Tertinggi di tempat-tempat suci. Menjelang puncak haji, Gubernur Makkah Pangeran Khaled al Faisal telah menyerahkan kiswah Ka'bah kepada penjaga Ka'bah Salen bin Zainul Abideen al Sheebi. Setiap 9 Zulhijjah, penutup Ka'bah selalu diganti. Klan al Sheebi telah menjadi pembawa kunci Ka'bah sejak zaman Rasulullah.

Sementara itu, sebanyak 170 orang pingsan akibat kelelahan dan teriknya matahari. Mereka pun segera ditangani oleh tim pertahanan sipil di Masjidil Haram.

Direktur Pertahanan Sipil Letjen Sulaiman al Amr mengatakan, pihaknya telah memerintahkan 17 ribu personilnya untuk berjaga dan menggunakan tiga ribu kendaraan untuk mobilisasi keselamatan jamaah haji.

Sedangkan Menteri Lingkungan Hidup, air dan Pertanian Abdul Rahma al Fadli mengatakan, lebihd ari 18 juta meter kubik air akan didistribusikan ke Makkah dan tempat suci lain selama ibadah haji. Dia juga membangun tangki penyimpanan air di Moaissem, Mina.

Ketua Komite Kamar Dagang dan Industri Roti di Jeddah Faiz Hamadah mengatakan, produksi roti untuk jamaah haji tahun ini berkurang dari tahun sebelumnya. Tahun lalu sebanyak 14 juta potong roti dipanggan setiap hari. Toko Roti di Makkah, Jeddah dan Taif telah memproduksi 150 juta potong roti selama musim haji. Mereka juga telah memproduksi roti cadangan sebanyak empat juta roti setiap hari untuk kondisi darurat.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement