REPUBLIKA.CO.ID, MAKKAH -- Proyek konstruksi untuk memperluas kapasitas di Masjidil Haram dan tempat-tempat suci umat Islam lainnya akan selesai dalam waktu tiga tahun. Hal tersebut memungkinkan Arab Saudi menampung lebih banyak jamaan.
Wali kota Makkah Osama bin Fadl Al-Bar mengatakan, proyek-proyek yang berhubungan dengan ibadah haji adalah prioritas negara dan akan selesai tepat waktu. Meski kerajaan itu terpukul dengan dampak harga minyak rendah.
"Semua proyek sedang dikembangkan untuk melayani para tamu dan menampung lebih banyak dari mereka," ujar Bar yang mengenakan jubah tradisional dan duduk di sofa kulit hijau mewah dilansir Reuters.
Ia mengatakan, proyek-proyek akan selesai pada 2020. Bandara Internasional baru King Abdulaziz dan perluasan Masjidil Haram akan selesai sekitar 2017 atau 2018.
Haramain, kereta api berkecepatan tinggi yang menghubungkan kota suci Makkah dan Madinah akan selesai pada akhir 2016. Kereta cepat itu akan menjalani uji coba sebelum dibuka ke publik pada 2017.
Sebuah proyek akhir, terowongan sepanjang empat kilometer dan dua stasiun metro merupakan bagian dari proyek metro Mekah senilai 16,5 miliar dolar AS akan selesai pada 2020.
Masalah kapasitas di Mekah muncul kembali sebagai topik yang menjadi perhatian internasional setelah bencana haji tahun lalu. Saat itu, ratusan orang tewas dalam bencana di Mina.
Arab Saudi mengumumkan rencana pada Juni untuk meningkatkan jumlah jamaah umrah dari luar negeri dari enam juta dalam beberapa tahun terkahir menjadi 15 juta pada 2020. Bar memperkirakan, 12 juta orang dari luar negeri diperkirakan tahun ini akan menjalanka umrah, ibadah yang dapat dilakukan setiap waktu.
Oleh karena itu, kerajaan telah menetapkan tujuan meningkatkan wisata religius sebagai bagian dari rencana jangka panjang untuk diversifikasi ekonomi di luar minyak. Hal ini dapat memberikan insentif keuangan untuk menyambut lebih banyak jamaah.
Setelah pekerjaan konstruksi selesai, Masjidil Haram akan memiliki total kapasitas 2,2 juta jamaah. Hingga 400 ribu orang per jam akan mampu mengelilingi Ka'bah. Jembatan Jamarat, di mana para jamaah melempar batu menerima hingga 500 ribu jamaah pada suatu waktu atau tiga juta total selama setiap periode haji.