Kamis 15 Sep 2016 06:04 WIB

BDJ-01 Jadi Kloter Pertama Jamaah Haji Indonesia Tinggalkan Arab Saudi

Setelah mabit di Mina, sebagian jamaah haji Indonesia memilih untuk kembali ke hotel di Makkah, Selasa (13/9) dini hari. (Republika/ Amin Madani)
Foto: Republika/ Amin Madani
Setelah mabit di Mina, sebagian jamaah haji Indonesia memilih untuk kembali ke hotel di Makkah, Selasa (13/9) dini hari. (Republika/ Amin Madani)

REPUBLIKA.CO.ID, MAKKAH -- Kelompok terbang (kloter) pertama Debarkasi Banjarmasin (BDJ 01) menjadi kloter pertama jamaah haji Indonesia yang akan meninggalkan Arab Saudi, Sabtu (17/9) pukul 09.00 waktu Arab Saudi.

Kepala Daerah Kerja Airport Jeddah-Madinah Nurul Badruttamam, di Mekkah, Rabu (14/9), menjelaskan kloter BDJ 01 akan dipulangkan melalui Bandara King Abdul Aziz Jeddah dengan menggunakan Saudi Airways SV 5900 dan dijadwalkan tiba di Bandara Syamsuddin Noor Banjarmasin, Ahad (18/9) pukul 01.00 WITA.

Selain BDJ 01, ada delapan kloter lain yang dijadwalkan pulang pada 17 September yaitu Kloter 1 Debarkasi Jakarta Pondok Gede yang take off pukul 10.00 waktu Arab Saudi dengan Garuda Indonesia GA 7561.

Berikutnya, kloter 1 Debarkasi Padang yang take off pukul 12.40 waktu Arab Saudi dengan Garuda Indonesia GA 3401, kloter 1 Debarkasi Medan yang take off pukul 14.39 waktu Arab Saudi dengan GA 3201, kloter 1 Debarkasi Jakarta Bekasi yabg take off 17.10 waktu Arab Saudi dengan GA 1301.

Selanjutnya, kloter 1 Debarkasi Surabaya yang take off pukul 18.30 waktu Arab Saudi dengan SV 5640, kloter 1 Debarkasi Batam yang take off pukul 19.00 waktu Arab Saudi dengan SV 5612 dan kloter 2 Debarkasi Jakarta Pondok Gede yang take off pukul 19.40 waktu Arab Saudi dengan GA 7461.

"Kami sudah melakukan koonsolidasi dan koordinasi dengan pihak penerbangan Garuda Indonesia, Saudia dan dengan berbagai pihak terkait. Begitu juga apabila nanti ada delay keberangkatan, sudah kita siapkan berbagai skenario penanganannya," katanya.

Antisipasi keterlambatan, jelas Badruttamam, terutama terkait dengan pemeriksaan barang bawaan jamaah. Penimbangan bagasi koper besar akan dilakukan dua hari sebelum jadwal kepulangan untuk menghindari keterlambatan. "Kita mengimbau jamaah haji untuk menaati peraturan penerbangan, di antaranya tidak memasukkan air zam zam ke dalam bagasi koper besar," katanya.

Oleh karena itu, ia berharap tim petugas haji dari Sektor-Sektor dan Daerah Kerja Mekkah sebagai ujung tombak antisipasi terkait barang bawaan jamaah agar lebih intensif dan masif untuk mensosialisasikan terkait berat barang bawaan jamaah.

"Kalau koper besar maksimal 32 kg, tas tentengan maksimal 7 kg dan mendapatkan air zam-zam 5 liter sebanyak 1 buah di bagikan nanti sesampainya di Debarkasi," ungkap Badruttamam menjelaskan.

Jamaah haji Indonesia gelombang pertama akan diberangkatkan dari pemondokan di Makkah, 10 jam dari jadwal take off dan harus sudah tiba di Bandara King Abdul Aziz Jeddah enam jam sebelum jadwal take off.

antara

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement